PROFIL
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III KUPANG TAHUN 2011
DAFTAR ISI
Daftar isi
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Sasaran
BAB II. GAMBARAN UMUM
A. Data Umum Wilayah
B. Visi, Misi dan Tujuan
C. Kebijakan dan Strategi
D. Struktur Organisasi
E. Situasi Letak Geografis
F. Dasar Hukum
G. Tugas Pokok dan Fungsi
BAB III KEGIATAN DAN PENCAPAIAN KEGIATAN
A. Ketatausahaan
B. Pengendalian Karantina & Surveilans
Epidemiologi
C. Pengendalian Risiko Lingkungan &
Kesehatan Lintas Wilayah
BAB IV MASALAH YANG DIHADAPI
BAB V
PEMECAHAN MASALAH
BAB III PENUTUP
Tabel diatas menunjukkan bahwa Jarak tempuh
terjauh dari KKP induk ke Wilker adalah pelabuhan laut Reo dan terdekat adalah pelabuhan feri bolok.
3. Tujuan
KATA PENGANTAR
Amanat
Permenkes No 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang
mempunyai tugas pokok “Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan
OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul
kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah
kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara”.
Untuk mewujudkan pelabuhan sehat maka KKP
Kupang telah melaksanakan berbagai
program kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah,
Pengendalian Karantia & SE, serta kegiatan ketata Usahaan, namun disadari
pula bahwa masih ada beberapa kegiatan yang belum mencapai sasaran atau masih
perlu ditingkatkan lagi. Kegiatan dan pencapaian program yang telah
dilaksanakan pada tahun 2011 disajikan dalam profil Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Kupang
Dengan adanya Profil ini diharapkan dapat
menjadi sarana media komunikasi, data dan informasi berbagai pihak yang membutuhkan dan bahan acuan bagi
pengelola program dalam mendukung perencanaan pada masa yang akan dating.
Kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun guna meningkatkan mutu Profil ini pada tahun-tahun yang akan datang. Terima
kasih yang sedalam-dalamnya semua pihak yang telah berkontribusi dan
berpartisipasi dalam pembuatan profil ini.
Kupang,
Februari 2012
Kepala Kantor,
dr. I Made Diwyastra
NIP.1959 1127 1987 03 1005
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang
merupakan salah satu bentuk informasi kesehatan yang secara berkala diterbitkan
setiap tahun untuk menggambarkan tentang
perkembangan pembangunan bidang kesehatan di unit masing-masing maka
dikembangkan suatu sistem informasi kesehatan yang salah satunya antara lain
profil kesehatan. Yang mana dalam profil tersebut memuat semua data dan
informasi dan program tentang kegiatan dan pencapaian kegiatan serta semua
aspek yang mendukung ataupun yang menghambat proses kegiatan pembangunan
kesehatan.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai
unit pelaksana teknis (UPT), dilingkungan Depkes RI melaksanakan tugas dan
fungsinya sesuai amanat Permenkes RI No. 356/Menkes/VI/2008. Tugas dan fungsi tersebut antara lain melakukan pencegahan masuk dan
keluarnya penyakit, penyakit berpotensi wabah, surveillance epidemiologi,
kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan
terbatas, Pengawasan Omkaba, pengamanan penyakit baru dan penyakit yang muncul
kembali, bioterorisme unsur biologi, kimia, radiasi di wilayah kerja baik
pelabuhan Laut, Bandara dan Pos Lintas Batas (PLB).
Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan
tugas dan fungsi KKP Kupang akan digambarkan dalam profil KKP Kupang tahun 2011
dalam berbagai data dan informasi.
Walaupun tidak semuanya dapat ditampilkan namun secara garis besar dapat
memberi gambaran tentang situasi dan kondisi KKP Kupang. Kiranya profil
kesehatan dapat memberikan data dan informasi yang lebih valid dan akurat dari
tahun ke tahun.
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
a. Umum : Untuk mengetahui gambaran, informasi dan
data tentang Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang Tahun
2011.
b. Khusus :
- Untuk mengetahui gambaran, informasi dan
data Pengendalian Resiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah
- Untuk mengetahui gambaran, informasi dan
data Karantina dan Surveilens Epidemiologi
- Untuk mengetahui gambaran tentang
ketatausahaan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang
2. Sasaran
a. Umum
Masyarakat pelabuhan dan masyarakat di
sekitar pelabuhan
b. Khusus
Masyarakat pelabuhan yang terdiri dari :
1) ABK
2) Penumpang kapal
3) TKBM
4) Penjamah Makanan
5) Agen kapal/pemilik kapal
6) Karyawan/pegawai instansi terkait
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Data Umum Wilayah
Propinsi Nusa Tenggara Timur merupakan
propinsi yang terletak dibagian timur Indonesia merupakan propinsi kepulauan
disebut juga sebagai propinsi Maritim. NTT memiliki pulau sebanyak 1300 baik
pulau besar seperti Flores, Sumba,
Timor, alor dan terdapat pulau-pulau kecil seperti pulau Rote, Sabu, Semau.
Secara administratif propinsi NTT terdiri
dari 19 Kabupaten, dan 1 (satu) Kota. Propinsi yang terletak paling selatan
dari wilayah kesatuan RI, berbatasan darat dengan Negara Republik Demokratik
Timor Leste (RDTL) dan berbatasan laut dengan Negara Australia.
Sebagai propinsi kepulauan yang mempunyai
karakteristik geografi yang tediri dari
Pegunungan dan Lautan sangat rentan terhadap bencana alam seperti :
Gempa Bumi :
Daerah Flores, Alor
Tanah Longsor : Flores Barat dan Tengah
Banjir Bandang : Timor, Flores
Angin Puting Beliung : Flores, Timor, Sumba
Air Pasang / T : Flores, Timor, Rote, Timor
Disamping rawan bencana alam juga terjadi
berbagai factor resiko dan kedaduratan masalah kesehatan.
Pembangunan kesehatan diwilayah pelabuhan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan kesehatan secara
Nasional, dimana Indonesia telah berkomitmen dan mengambil bagian secara
Internasional dalam MISI Global meningkatkan dan mengembangkan pembangunan
kesehatan secara global diberbagai Negara sebagai mana yang diamanatkan
Internasional Health Regulation (IHR) tahun 2005.
Indonesia merupakan salah satu pusat
episentrum dunia yang memungkinkan terjadi pandemi swine flu (H1N1) dan Flu
burung (H5N1).
Wilayah
kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang dan jarak tempuh dari Kantor
Induk ke wilayah kerja sesuai dengan tabel di bawah ini.
Tabel 1
Jarak Tempuh Dari Induk ke Wilayah Kerja
KKP Kelas III Kupang
NO
|
WILKER
|
KKP
|
JARAK
|
1
|
Kantor Induk Penfui
|
Kantor Induk
|
0 KM
|
2
|
Pelabuhan laut Tenau
|
Kantor Induk
|
20 KM
|
3
|
Pelabuhan Udara ELtari
|
Wilker
|
1 KM
|
4
|
Pelabuhan Laut ferry Bolok
|
Wilker
|
25 KM
|
5
|
Pelabuhan Laut Atapupu
|
Wilker
|
300 KM
|
6
|
Pelabuhan Laut Kalabahi / Alor
|
Wilker
|
169 Mil Laut
|
7
|
Pelabuhan Laut Waingapu / Sumba Timur
|
Wilker
|
800 Mil Laut
|
8
|
Pelabuhan Udara Tambolaka / Sumba Barat
Daya
|
Wilker
|
900 Mil Laut
|
9
|
Pelabuhan Laut Ba’a / Rotendao
|
Wilker
|
72 Mil Laut
|
10
|
Pelabuhan Laut Lewoleba / Lembata
|
Wilker
|
650 Mil Laut
|
11
|
Pelabuhan Laut Maumere / Sikka
|
Wilker
|
700 Mil Laut
|
12
|
Pelabuhan Laut Ende / Ende
|
Wilker
|
800 Mil Laut
|
13
|
Pelabuhan Laut Labuan Bajo
|
Wilker
|
900 Mil Laut
|
14
|
Pelabuhan Laut Reo / Manggarai
|
Wilker
|
1000 Mil Laut
|
15
|
Pos Lintas Batas Darat Mota’ain
|
Wilker
|
280 KM
|
16
|
Pos Lintas Batas Darat Napan
|
Wilker
|
210 KM
|
17
|
Pos Lintas Batas Darat Metamauk
|
Wilker
|
335 KM
|
Di bawah ini ditampilkan akses transportasi
yang dapat ditempuh ke Wilayah kerja KKP Kupang.
Tabel 2
Akses Perjalanan Yang Ditempuh baik Melalui
Darat, Laut Maupun Udara
NO
|
Kantor/WILKER
|
TRANSPORTASI
|
KET
|
||
DARAT
|
LAUT
|
UDARA
|
|||
1
|
Kantor Induk
|
-
|
-
|
-
|
|
1
|
Pel. Laut Tenau
|
25 Menit
|
-
|
-
|
|
2
|
Pel. Udara Eltari Penfui
|
5 Menit
|
-
|
-
|
|
3
|
Pel. Ferry Bolok
|
35 Menit
|
-
|
-
|
|
4
|
Pel. Laut Atapupu
|
10 Jam
|
-
|
-
|
|
5
|
Pel. Laut Kalabahi
|
-
|
10 Jam
|
45 Menit
|
|
6
|
Pel. Laut Waingapu
|
-
|
12 jam
|
45 Menit
|
|
7
|
Pel Laut Tambolaka
|
-
|
34 Jam
|
60 Menit
|
|
8
|
Pel. Laut Ba’a / Rote
|
-
|
6 Jam
|
30 Menit
|
|
9
|
Pel. Laut Lembata
|
-
|
12 Jam
|
30 Menit
|
|
10
|
Pel. Laut Maumere
|
-
|
23 Jam
|
45 Menit
|
|
11
|
Pel. Laut Ende
|
-
|
12 Jam
|
45 Menit
|
|
12
|
Pel. Laut Labuan Bajo
|
-
|
58 Jam
|
75
Menit
|
|
13
|
Pel. Laut Reo
|
-
|
52 jam
|
60 Menit
|
|
14
|
PLBD Mota’ain
|
10 Jam
|
-
|
-
|
|
15
|
PLBD Napan
|
7 am
|
-
|
-
|
|
16
|
PLBD Metamauk
|
9 Jam
|
-
|
-
|
Tabel di atas menunjukkan bahwa akses
perjalanan ke wilayah kerja terlama ditempuh dengan transpotasi darat adalah
PLBD Motaain; dengan transportasi laut dan udara adalah Labuan Bajo
B. Visi, Misi, dan Tujuan
1. Visi
Kesehatan Pelabuhan yang tangguh dan Prima
dalam cegah tangkal penyakit
dalam rangka menuju Pelabuhan Sehat
Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat "
2. Misi
Dalam rangka mewujudkan Visi "
Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat",
maka Kantor Kesehatan Pelabuhan menjalankan
Misi Departemen Kesehatan
adalah " Membuat Rakyat Sehat " Melalui :
a. Koordinasi, kerja sama kemitraan dan
komunikasi dengan lintas program, lintas sektor, institusi terkait serta
seluruh stake holder untuk berpatisipasi aktif daalm pembangunan berwawasan
kesehatan kepelabuhan
b. Meningkatkan disiplin kerja,
profesionalisme dan etos kerja pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan
c. Memelihara dan meningkatkan kualitas
lingkungan Pelabuhan Bandara, Pos Lintas Batas Darat dan Alat angkut agar tidak
menjadi media penularan penyakit
d. Mendorong Kemajuan masyarakat pelabuhan
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta menolong dirinya sendiri
a. Memberi informasi yang cepat, tepat dan
akurat tentang kegiatan dan masalah yang dihadapi KKP Kelas III Kupang
b. Sebagai dasar penyusunan kebijakan dan
perencanaan pada masa yang akan datang
c. Sebagai pedoman dalam menyusun instrumen
dan perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan
C. Kebijakan dan Strategi
1. Kebijakan
a. Meningkatkan penyelenggaraan administrasi
dan kerumahtanggaan yang tepat waktu
b. Meningkatkan kemampuan dalam perencanaan
dan evaluasi program yang baik
c. Meningkatkan kemampuan dalam perencanaan
keuangan
d. Meningkatkan kemampuan dalam administrasi
perlengkapan
e. Melakukan upaya pengendalian dampak
kesehatan lingkungan diwilayah kerja KKP
f. Meningkatkan pengawasan kekarantinaan dan
surveilance epidemiologi
g. Meningkatkan upaya kesehatan pelabuhan
dalam cegah tangkal penyakit karantina dan penyakit potensial wabah
h. Peningkatan mutu lingkungan sehat
i. Pengembangan sistem kesehatan kewilayahan
j. Penggerakan pembangunan berwawasan
kesehatan
2. Strategi
a. Memperbaiki manajemen program meliputi
rencana secara sistematis, berkelanjutan, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
b. Meningkatkan kemampuan SDM
c. Melengkapi sarana dan parasarana
d. Meningkatkan kegiatan karantina dan
Surveilens Epidemiologi
e. Meningkatkan upaya kesehatan lintas
wilayah
f. Meningkatkan upaya pengendalian resiko
lingkungan
D. Struktur Organisasi
Sesuai amanat
PERMENKES No.356/tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan, maka struktur Organisasi kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang
yang meliputi 16 wilayah kerja sebagai berikut :
E. Situasi Letak Geografis
Letak geografis
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang sebagai kantor induk adalah
terletak pada daerah pesisir laut dengan dataran tanah perbukitan dan suhu
udara pada siang hari sekitar 25 – 32 º
C, dengan kelembaban udara berkisar 80 % yang bervariasi antara 20 % - 25 %
sedangkan kedalaman laut disepanjang pelabuhan antara 7- 9 meter.
F. Dasar Hukum
1. UU No 1 Tahun
1962 tentang Karantina Laut
2. UU No. 2 Tahun
1962 tentang Karantina Udara
3. UU No 4 Tahun
1984 tentang Wabah Penyaki Menular
4. UU No 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
5. PP No 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular
6. PP 72 tahun 1998
tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
7. PP No 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan
9. PP No 70 Tahun 2001
tentang Kebandarudaraan
10. PP No 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan
Dekonsentrasi
11. Kepmenkes 264
Tahun 2004 tentang Kriteria dan Klasifikasi Kantor Kesehatan Pelabuhan
12. Kepmenkes
1575 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
13. Permenkes 356
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
14. Kepmenkes 340
Tahun 1985 tentang Pembantuan Taktis Operasional Satuan Organisasi Ditjen
PPM & PLP Dalam Lingkungan Kerja Pelabuhan Laut Utama Kepada Administrator
Pelabuhan
G. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok KKP
Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit, penyakit potensial wabah, Surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan
OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul
kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah
kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. (Pasal 2 Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan)
a. Pelaksanaan
kekarantinaan
b. Pengamatan
penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah
c. Simpul jejaring SE regional, nasional sesuai
penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas internasional
d. Fasilitasi
advokasi kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB dan bencana bidang kesehatan
serta kesehatan matra termasuk kesehatan haji
e. Pelaksanaan,
fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan pelabuhan/bandara dan
lintas batas
f. Pelaksanaan pemberian sertifikat OMKA
ekspor, pengawasan dokumen kesehatan OMKA import
g. Pelaksanaan
pengawasan kesehatanalat angkut
h. Pelaksana
pemberian pelayanan kesehatan terbatas
i. Pelaksana pengendali resiko lingkungan
j. Pelaksana jejaring informasi dan tekhnologi
bidang kesehatan pelabuhan/bandara dan lintas batas
k. Pelaksana
jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan pelabuhan/bandara dan PLBD
l. Pelaksanapelatihan teknis bidang kesehatan
pelabuhan
m. Pelaksana
ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP
Kegiatan atau
program tersebut dilaksanakan dibagian Tata Usaha, Seksi PK & SE, Seksi PRL
& KLW. Adapun tugas masing-masing sebagai berikut :
1. Sub Bagian Tata Usaha
a. Pengadaan ATK dan
inventaris milik negara
b. Pemeliharaan
gedung, halaman dan taman
c. Pengadaan formasi
kebutuhan tenaga
d. Penyiapan bahan
pelaporan dan evaluasi
a. Surveilens
epidemiologi penyakit
b. Pengawasan alat
angkut
c. Pengawasan lalu
lintas OMKABA
d. Pelatihan teknis
bidang kekarantinaan
e. Pengawasan dan
pelaksanaan kekarantinaan
f. Pengawasan dan
persediaan obat P3K
3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan & KLW
a. Penyiapan bahan
perencanaan, evaluasi dan penyusunan laporan
b. Pengawasan dan
pengendalian vektor (Nyamuk Aedes Aegepti & Anopheles)
c. Pengawasan
Sanitasi Lingkungan
d. Pengawasan Kapal,
Pesawat (Alat Angkut)
e. Pengawasan Rumah
Makan, Restoran, Jasa Boga
f. Pengawasan TTU,
Bangunan dan Gedung
g. Pengendalian
Tikus dan Pinjal
h. Pengendalian
Lalat dan Kecoak
i. Pengawasan
Kualitas Lingkungan (Air, Tanah dan Udara)
j. Pengawasan
Kebisingan
k. Pengawasan
Makanan / Minuman
l. Pelayanan
Kesehatan Terbatas
m. Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja, Matra dan Haji
n. Penanggulangan
Tanggap Darurat (Penanggulangan Bencana)
o. Sistem
Kewaspadaan dini dan KLB
p. Vaksinasi
Internasional
q. Pengembangan
Tekhnologi dan pelatihan teknis
BAB III
KEGIATAN DAN PENCAPAIAN KEGIATAN
A. Ketatausahaan
1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
Tabel 3
Jumlah Pegawai KKP Kelas III Kupang
Menurut Jabatan Tahun 2011
Jabatan
|
Jumlah
|
Struktural
1. Eselon III
2. Eselon IV
|
1
2
|
Fungsional
1. Epidemiolog
2. Sanitarian
3. Entomolog
|
6
4
1
|
Staf PRL dan KLW
Pengendalian Karantina dan SE
Tata Usaha
|
19
16
6
|
Dokter Pelabuhan
|
1
|
Total
|
56
|
Sumber : Data DUK KKP Kelas III Kupang
2011
Tabel di atas menunjukkan jumlah pegawai KKP Kupang menurut jabatan
terbanyak adalah Staf PRL dan KLW.
2. Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan
Tabel 4
Distribusi Pegawai KKP Kelas III Kupang
Menurut Golongan
No
|
Golongan
|
Jumlah
|
%
|
Ket.
|
1.
|
Golongan II
|
30
|
53,6
|
|
2.
|
Golongan III
|
25
|
44,6
|
|
3.
|
Golongan IV
|
1
|
1,8
|
|
Total
|
56
|
100
|
Tabel di atas
menunjukkan jumlah pegawai KKP Kupang menurut golongan terbanyak adalah
golongan II (65%)
3. Distribusi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 5
Jumlah Pegawai KKP Kelas III Kupang
Menurut Tingkat Pendidikan
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah
|
%
|
Ket.
|
1
|
SMA/Sederajat
|
5
|
8,9
|
|
2
|
SPK
|
2
|
3,6
|
|
3
|
SPPH
|
2
|
3,6
|
|
4
|
D-III Keperawatan
|
15
|
26,8
|
|
5
|
D-III Analis Kesehatan
|
1
|
1,8
|
|
6
|
D-III Kesling
|
12
|
21,4
|
|
7
|
D-III Farmasi
|
1
|
1,8
|
|
8
|
D-III Akuntansi
|
1
|
1,8
|
|
9
|
S-1 Non Kesehatan
|
1
|
1,8
|
|
10
|
S-1 Kesehatan Masyarakat
|
13
|
23,2
|
|
11
|
S-1 Apoteker
|
1
|
1,8
|
|
12
|
S 1 Kedokteran
|
2
|
3,6
|
|
Total
|
56
|
100
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Tingkat pendidikan pegawai KKP Kelas III Kupang sebagian besar (26,8 %) adalah DIII Keperawatan dan (21,4 %) DIII Kesehatan Lingkungan dan sebagian kecil (1,8 %) adalah DIII Farmasi, S1 Apoteker, DIII akuntansi dan D-III Analis Kesehatan.
4. Distribusi
Pegawai Berdasarkan Bidang/Seksi
Tabel 6
Distribusi
Pegawai KKP Kelas III Kupang Berdasarkan Bidang/Seksi Tahun 2011
Kedudukan/Tempat Bertugas
|
Jumlah Tenaga
|
Ket
|
||||
Pejabat
Struktural
|
TU
|
PRL-KLW
|
PK& SE
|
Laboran
|
||
Kantor Induk
|
4
|
6
|
4
|
6
|
7 tenaga honor
|
|
Pel.Laut Tenau
|
-
|
-
|
6
|
3
|
1
|
4 tenaga honor
|
Bandara Eltari
|
-
|
-
|
2
|
3
|
1 dokter PTT
|
|
Pel.Laut Bolok
|
-
|
-
|
1
|
1
|
||
Pel.Laut Atapupu
|
-
|
1
|
1
|
|||
Pel.Laut Kalabahi
|
-
|
-
|
1
|
0
|
||
Pel.Laut Labuan Bajo
|
-
|
-
|
1
|
1
|
||
Pel.Laut Maumere
|
-
|
-
|
2
|
1
|
1 dokter PTT
|
|
Pel.Laut Ende
|
-
|
-
|
-
|
1
|
1 tenaga honor
|
|
Pel.Laut Waingapu
|
-
|
-
|
1
|
1
|
||
Pel.Laut Reo
|
-
|
-
|
1
|
0
|
1 Tenaga Honor
|
|
PLBD Motaain
|
-
|
-
|
2
|
1
|
||
PLBD Metamauk
|
-
|
-
|
1
|
-
|
1
Tenaga Honor
|
|
PLBD Napan
|
-
|
-
|
1
|
-
|
||
Pel.Laut Ba’a
|
-
|
-
|
0
|
0
|
||
Pel.Laut Lembata
|
-
|
-
|
1
|
0
|
1
Tenaga Honor
|
|
Bandara Tambolaka
|
-
|
-
|
-
|
1
|
Diperbantukan
dari staf Waingapu
|
|
Jumlah
|
4
|
6
|
25
|
20
|
1
|
56
|
5. Sarana dan Prasarana
a) Unit Kerja
No
|
Unit Kerja
|
Jumlah
|
1
|
Kantor Induk
|
1
|
2
|
Wilker Pelabuhan Laut
|
10
|
3
|
Wilker Pelabuhan Udara
|
2
|
4
|
Pos Lintas Batas Darat
|
3
|
b) Roda dua
No
|
Lokasi
|
Jumlah Kendaraan
|
|||
Roda 2
|
Kondisi
|
Roda 4
|
Kondisi
|
||
1
|
KKP Induk
|
5
|
Baik
|
7
|
Baik = 5 dan Rusak Berat = 2
|
2
|
Wilker Pel. Bolok
|
1
|
Baik
|
-
|
-
|
3
|
Wilker Bandara El tari Kupang
|
1
|
Baik
|
1
|
Baik
|
4
|
PLBD Napan
|
1
|
Baik
|
-
|
-
|
5
|
PLBD Metamauk
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
PLBD Mota’ain
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
Wilker Pel. Laut Atapupu
|
2
|
Baik
|
1(rusak)
|
Baik
|
8
|
Wilker Pel. Kalabahi
|
1
|
Baik
|
-
|
-
|
9
|
Wilker Pel. Laut Baa Rote
|
-
|
-
|
-
|
-
|
10
|
Wilker Pel. Laut Lembata
|
-
|
-
|
-
|
-
|
11
|
Wilker Pel. Laut Maumere
|
1
|
Baik
|
-
|
-
|
12
|
Wilker Pel. Laut Ende
|
-
|
-
|
-
|
-
|
13
|
Wilker Pel. Laut Labuan Bajo
|
1
|
Baik
|
1
|
Baik
|
14
|
Wilker Pel. Laut Reo
|
1
|
Baik
|
-
|
-
|
15
|
Wilker Pel. Laut Waingapu
|
1
|
Baik
|
-
|
-
|
16
|
Wilker Bandara Tambolaka
|
-
|
-
|
-
|
-
|
17
|
Wilker Pel. Laut Tenau
|
1
|
Baik
|
1
|
Baik
|
TOTAL
|
16
|
11
|
6. Lokasi Pelayanan Kerja KKP Kupang
No
|
Lokasi
|
Daerah Pelayanan
|
1
|
KKP Induk
|
Dermaga Perikanan, Pelabuhan
Tenau, Instalasi Penfui Kupang
|
2
|
Wilker Pel. Laut
Bolok
|
Bolok
|
3
|
Wilker Bandara El tari Kupang
|
Bandara El tari
|
4
|
PLBD Napan
|
PLBD Napan
|
5
|
PLBD Metamauk
|
PLBD Metamauk
|
6
|
PLBD Mota’ain
|
PLBD Mota’ain
|
7
|
Wilker Pel. Laut
Atapupu
|
Pelabuhan Atapupu
|
8
|
Wilker Pel. Laut
Kalabahi
|
Pelabuhan Kalabahi
|
9
|
Wilker Pel. Laut
Baa Rote
|
Pelabuhan Baa, Pelabuhan Pantai
Baru
|
10
|
Wilker Pel. Laut
Lembata
|
Pelabuhan Lembata
|
11
|
Wilker Pel. Laut
Maumere
|
Pelabuhan Maumere, Bandara
|
12
|
Wilker Pel. Laut
Ende
|
Pelabuhan Ende
|
13
|
Wilker Pel. Laut
Labuan Bajo
|
Pelabuhan L. Bajo, Bandara,
Pelabuhan Komodo
|
14
|
Wilker Pel. Laut
Reo
|
Pelabuhan Reo, Pelra Kali Reo
|
15
|
Wilker Pel. Laut
Waingapu
|
Pelabuhan Waingapu, Pelabuhan
Feri-ASDP
|
16
|
Wilker Bandara Tambolaka
|
Bandara Tambolaka, Pelabuhan
Waikelo
|
7. Keuangan
Dalam menjalankan Tugas Pokok dan fungsinya sesuai
visi misi Kantor Kesehatan Pelabuhan
ditentukan oleh Penyediaan Anggaran dari Tahun ke Tahun melalui Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pada Tahun Anggaran 2011 Satuan Kerja
KKP menerima anggaran Rp. 4.057.732.000,-
(Empat Miliar Lima Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah).
8. Penerimaan Negara
Bukan Pajak
- DEC / SSCEC
- DC / SSCC
- Buku Kesehatan
- Free Partique
- PHC
- Yellow Fever
- ICV
- Pendaftaran
- Pemeriksaan dan
Pengobatan
- Orang Sakit
- Ambulance
- Grading Rumah
Makan
- Angkut
Jenazah/Orang sakit
Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
KKP Kelas III
Kupang Tahun 2011
No
|
Bulan
|
Target
|
Realisasi
|
Ket.
|
1
|
Januari
|
Rp.60.000.000
|
Rp.12.020.000
|
Target PNBP KKP Kupang Tahun 2011 = Rp. 60.000.000
Realisasi = Rp. 121.398.700
(202,33%)
|
2
|
Februari
|
Rp.4.802.500
|
||
3
|
Maret
|
Rp.12.619.500
|
||
4
|
April
|
Rp.8.340.000
|
||
5
|
Mei
|
Rp.9.177.900
|
||
6
|
Juni
|
Rp.8.557.800
|
||
7
|
Juli
|
Rp.4.253.100
|
||
8
|
Agustus
|
Rp.20.578.600
|
||
9
|
September
|
Rp.13.703.300
|
||
10
|
Oktober
|
Rp.13.347.300
|
||
11
|
November
|
Rp.11.377.500
|
||
12
|
Desember
|
Rp.2.621.200
|
||
Total
|
Rp.121.398.700
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa PNBP KKP Kupang tahun 2011
terbesar pada bulan Agustus 2011. Total Penerimaan Rp. 121.398.700,-
dibandingkan target tahun 2011 yaitu Rp. 60.000.000,- maka PNBP KKP Kupang
telah melebihi target yang ditetapkan dengan realisasi sebesar 202,33 % %.
B. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Hasil Kegiatan
1. Pemeriksaan Kapal dan Penggunaan Dokumen Kesehatan
Tabel 1.1
Dari tabel di atas kedatangan kapal dari setiap bulan mengalami peningkatan
juga keberangkatan kapal terjadi peningkatan terus setiap bulannya. Kedatangan
kapal yang tertinggi adalah pada bulan Oktober 2011 dan keberangkatan yang
tertinggi yaitu pada bulan Juli 2011. Hal ini dapat menyebabkan perpindahan
faktor risiko terjadinya penyakit lebih cepat sehingga perlu pengawasan
terhadap alal angkut, orang dan barang. Sehingga kesiapsiagaan dari KKP perlu
diperhatikan terutama SDM yang mendukung kegiatan tersebut baaik dari segi
kuantitas maupun kualifikasinya sdan juga sumber dana dan fasilitas.
Tabel 1.2
Dari tabel 1.2. di atas keberangkatan kapal ke luar negeri yang terbanyak adalah di
Wilker Labuan Bajo hal ini juga dapat menyebabkan perpindahan faktor risiko
terjadinya penyakit lebih cepat sehingga perlu pengawasan terhadap alal angkut,
orang dan barang. Sehingga kesiapsiagaan dari KKP perlu diperhatikan terutama
SDM yang mendukung kegiatan tersebut dan juga sumber dana dan fasilitas.
Tabel 1.3
Dari tabel 1.3 di atas
menunjukkan bahwa penumpang kapal yang datang dari luar negeri tertinggi adalah
di Wilker Labuan Bajo pada Bulan Oktober sedangkan pada Bulan Februari 2011
tertinggi adalah di Tenau dan Bulan Juli di Wilker Kalabahi. Dari data ini bisa
berdampak risiko penyebaran penyakit lebih cepat.
Tabel 1.4
Arus penumpang
kapal yang datang dari dalam negeri yang
terpantau oleh petugas KKP di Wilker-wilker yang terbanyak adalah di Wilker
Bolok pada Bulan Mei 2011, di Tenau pada bulan September 2011 seperti di tabel
1.4 di atas. Data di atas juga
menunjukkan hampir di semua Wilker KKP Kelas III Kupang terjadi perpindahan
faktor risiko penyakit yang cepat melalui orang maupun barang yang di bawanya.
Karena itu perlu kesiapsiagaan setiap petugas KKP di setiap pelabuhan.
Tabel 1.5
Berdasarkan tabel di atas penumpang kapal yang ke luar negeri tertinggi
adalah di Wilker Labuan Bajo dan juga Tenau. Hal ini bisa berdampak pada
penularan penyakit yang bisa di bawah oleh penumpang tersebut maupun melalui
faktor risiko yaitu barang maupun alat angkut secara tidak langsung. Karena itu
baik penumpang, barang bagasi maupun alat angkut yang akan berangkat keluar
negeri perlu dipantau oleh petugas KKP agar dapat memutuskan mata rantai
penyebaran penyakit tersebut agar tidak keluar.
Tabel 1.6
Arus penumpang
kapal yang berangkat dalam negeri yang terpantau oleh petugas KKP di
Wilker-wilker yang terbanyak adalah di Wilker Bolok pada Bulan Juli 2011
seperti di tabel 1.5 di atas. Dengan
melihat data di atas dimana penumpang yang keluar cukup tinggi setiap bulannya
maka baik alat angkut, penumpang, barang bagasi penumpang perlu dipantau dan
diperiksa dengan baik oleh petugas KKP
agar kemungkinan untuk faktor risiko penyakit yang ada bisa dicegah.
Tabel 1.7
Dilihat dari
grafik di atas menunjukkan bahwa penumpang kapal yang datang dan berangkat
dalam negeri tertinggi adalah pada bulan Juli ini bisa disebabkan karena masa
liburan sekolah.
2. Kedatangan dan
keberangkatan pesawat
Tabel 2.1
Dari tabel
2.1 di atas terlihat Kedatangan pesawat
dari luar negeri yang terbanyak adalah
pada bulan Maret yaitu sebanyak 7 pesawat sedangkan pesawat dalam negeri terbanyak adalah pada bulan
Maret yaitu sebanyak 1093 pesawat. Kita tahu bahwa transmisi penyakit yang tidak mengenal batas
administratif negara, sehingga dapat menyebar dengan cepat keberbagai negara karena itu dengan melihat data di atas kita bisa melakukan
pemantauan yang ketat dan juga tindakan karantina yang sesuai dengan protap kedatangan pesawat dari luar negeri.
Sehingga perlu didukung oleh jumlah SDM baik dari kuantitas maupun
kualifikasinya dan juga dana dan fasilitas yang mendukung di wilker bandara.
Dari tabel
2.2 di atas terlihat Keberangkatan pesawat ke luar negeri yang terbanyak adalah
pada bulan April dan September yaitu
sebanyak 5 pesawat sedangkan
pesawat dalam negeri terbanyak adalah
pada bulan Maret yaitu sebanyak 1063 pesawat yang terpantau oleh Petugas KKP.
Hal ini juga perlu diperhatikan oleh petugas di Bandara agar tetap melakukaan
pemanatauan yang ketat terhadap penumpang, barang bagasi maupun pesawat yang
akaan berangkat tersebut.
Tabel 2.2
Dari tabel
2.3 di atas terlihat Kedatangan
penumpang pesawat ke luar negeri yang terbanyak adalah pada bulan Maret
sedangkan penumpang dalam negeri terbanyak adalah pada bulan Juli, hal ini
berhubungan dengan masa liburan anak sekolah. Hal ini menunjukkan mobilitas penduduk yang semakin cepat akibat
kemajuan alat akomodasi transportasi yang melebihi masa
inkubasi penyakit sehingga kemungkinan penularan
penyakit juga cukup tinggi.
Dari tabel 2.4 di
atas terlihat Keberangkatan penumpang pesawat ke luar negeri yang terbanyak
adalah pada bulan September sedangkan penumpang dalam negeri terbanyak adalah
pada bulan Juli, hal ini berhubungan dengan masa liburan anak sekolah. Seperti
dijelaskan di atas bahwa mobilitas
penduduk yang semakin cepat akibat kemajuan alat
akomodasi transportasi yang melebihi masa inkubasi
penyakit sehingga kemungkinan penularan penyakit juga
cukup tinggi. Karena itu penumpang yang akan berangkat ini juga perlu dipantau
dengan baik oleh petugas KKP yang ada di bandara.
3. Pemakaian Dokumen
Kesehatan
Dari tabel 3.1 dan
table 3.2 menunjukkan bahwa pemberian
buku kesehatan kapal dan SSCEC di Wilker KKP Kelas III Kupang terbanyak adalah
di Wilker Tenau pada bulan Juli, hal ini disebabkan karena adanya SAIL
Indonesia.
Tabel 2.3
4. Kunjungan Poliklinik KKP
Berdasarkan
register kunjungan pasien ke Poliklinik KKP Kelas III Kupang tergambar bahwa
penyakit menular yang lebih banyak diderita adaalah penyakit ISPA di Wilker PLBD Mota’ain sebanyak 51
pasien. Penyakit Malaria yang tertinggi adalah di Wilker PLBD Metamauk dan
penyakit Diare adalah di Wilker El-Tari. Sedangkan Penyakit Karantina,
Potensial Wabah terjadi di Wilker Tenau dan El-Tari yang terlihat dalam tabel
1.4 di atas. Untuk penyakit tidak menular yang tertinggi adalah kategori
lain-lain yaitu di Bandara El-Tari, Akibat kecelakaan kerja tertinggi di Tenau
dan Hypertensi di Bandara El-Tari yang dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah
ini.
5. Pemberian Ijin
Angkut
Tabel 5.1
Berdasarkan table
5.1 Pemberian Surat Ijin angkut orang
sakit terbanyak adalah di Wilker Bandara
El-Tari karena dilihat dari segi waktu orang sakit lebih cepat tiba di tempat
tujuan dan juga karena lebih banyak adalah pasien rujukan.
Tabel 5.1
Pemberian Surat
Ijin angkut jenazah terbanyak adalah di
Wilker Bandara El-Tari karena dilihat dari segi waktu jenazah lebih
cepat tiba di tempat tujuan.
6. Pelintas Batas
Tabel 6.1
Dengan melihat
table 6.1 di atas terlihat bahwa WNI yang masuk ke Wilker PLBD tertinggi adalah
pada PLBD Mota’ain yaitu pada bulan Januari
sebanyak 3630 orang. Hal ini karena akses ke luar Indonesia melalui
Mota’ain yang paling lancar dalam hal transportasi dan juga hal ini dikarenakan
pada bulan Januari dan Desember terjadi
arus mudik hari Natal dan Tahun Baru. Dari tabel 6.2 terlihat/tergambar
bahwa Pelintas WNA yang masuk ke Wilayah Indonesia di Wilker PLBD Mota’ain yang
terbanyak. Jumlah pelintas tertinggi adalah pada bulan Agustus 2011 sebanyak
2394 orang.
Kita tahu bahwa transmisi penyakit yang tidak mengenal batas
administratif negara, sehingga dapat menyebar dengan cepat keberbagai negara karena itu dengan melihat data di table 6.1 dan tabel 6 maka kita harus
melakukan pemantauan yang ketat dan juga tindakan karantina yang sesuai
dengan protap kedatangan/keberangkatan Pelintas batas dari luar negeri maupun dalam negeri.
Sehingga perlu didukung oleh jumlah SDM baik dari kuantitas maupun
kualifikasinya dan juga dana dan fasilitas yang mendukung di wilker PLBD.
Tabel 6.2
Tabel 6.3
Berdasarkan grafik
6.3 di atas WNA yang keluar terbanyak adalah di PLBD Mota’ain serta yang
tertinggi adalah pada bulan Juli dan Agustus.
Tabel 6.4
Berdasarkan grafik
6.4 WNI yang keluar terbanyak juga adalah di PLBD
Mota’ain dan yang tertinggi adalah pada bulan Januari yaitu sebanyak 3734
Pelintas.
Tabel 6.5
Dari tabel di atas kita dapat melihat ternyata jumlah
pelintas yang masuk dan keluar hampir sama, terjadi lonjakan pelintas yaitu
pada bulan Januari dan Desember dikarenakan pada bulan-bulan ini merupakan bulan untuk perayaan Natal dan
Tahun Baru. Pada bulan Juli dan Agustus
berhubungan dengan masa liburan sekolah dan Perayaan Hari Kemerdekaan RI. Hal
ini menunjukkan bahwa risiko timbulnya penyakit dan penyebaran penyakit bisa
terjadi baik melalui faktor risiko orang, barang maupun alat angkut karena itu
perlu pemantauan yang ketat di pintu masuk PLBD.
7. Kegiatan SE Malaria
Di tahun 2011
kegiatan SE Malaria yang dilakukan adalah Survei Perilaku masyarakat yang
berhubungan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam pencegahan
dan pengobatan malaria. Survey ini dilakukan di 16 Wilayah Kerja KKP Kelas III
Kupang pada bulan 2011 dengan masing-masing wilker sebanyak 30 responden.
(Hasil terlampir).
Dari tabulasi
hasil survey menunjukkan bahwa hampir di semua wilker pengetahuan responde
tentang malaria masih rendah, karena itu perlu dilakukan tindakan penyuluhan kepada masyarakat di
wilker tersebut.
8. Kegiatan Surveilans Epidemiologi IMS
Kegiatan
Surveilans Epidemiologi IMS di tahun 2011 adalah Survei Perilaku masyarakat
yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam
pencegahan dan pengobatan IMS. Survey ini dilakukan di 16 Wilayah Kerja KKP
Kelas III Kupang pada bulan 2011 dengan masing-masing wilker sebanyak 30
responden. (Hasil terlampir).
Dari tabulasi
hasil survey menunjukkan bahwa hampir di semua wilker pengetahuan responde
tentang IMS masih rendah, karena itu
perlu dilakukan tindakan penyuluhan
kepada masyarakat di wilker tersebut.
9. Kegiatan Sosialisasi Kekarantinaan dan Surveilans
Epidemiologi
Sesuai IHR 2005 dan Tupoksi KKP yang utama mencegah keluar dan masuk (
penyebaran ) penyakit lintas negara yang punya potensi menimbulkan PHEIC melalui Pelabuhan ,Bandara dan PLBD maka KKP Kelas III Kupang dalam
mempersiapkan semua staf baik yang di kantor Induk maupun yang berada di
wilayah kerja perlu menambah pengetahuan dan wawasan dalm hal tersebut. Karena itu di adakan Kegiatan
Sosialisasi Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Kupang tanggal 21-23 September 2011 yang bertempat di Hotel
Maya Jl. Sumatera N0.31 Kupang-NTT dan
diikuti oleh 29 peserta.
B. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Hasil Kegiatan
Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan dan KLW melaksanakan upaya kesehatan untuk mendukung Visi KKP dan Organisasi. Adapaun kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut :
A. Pengendalian Resiko Lingkungan
1. Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Sanitasi Makanan Minuman dan Bahan Pangan
Pengawasan sanitasi makanan minuman dan bahan pangan, meliputi : pengambilan sampel, pengiriman sampel ke laboratorium serta analisa hasil
Hasil pemeriksaan MPN Coli pada makanan untuk mengetahui kualitas makanan di Rumah Makan/Warung yang berada di wilayah pelabuhan dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Kualitas Makanan
Hasil pemeriksaan terhadap 68 sampel yang di ambil dari TPM Wilker di KKP Kupang sesuai dengan tabel berikut :
Tabel III.1 Hasil Pemeriksaan Sampel Makanan di Wilayah Kerja KKP Kupang Tahun 2011
No.
|
Target
|
Jumlah
|
Kualitas
|
% Memenuhi Syarat
| |
MS
|
TMS
| ||||
1
|
256
|
300
|
120
|
180
|
40
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah pengambilan sampel adalah 300 buah. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan 40% sampel memenuhi syarat kesehatan.
2. Pengawasan Sanitasi (Bangunan, TTU/TPM )
Jumlah pemeriksaan higiene sanitasi bangunan pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel III.3 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Higiene Sanitasi Bangunan Di KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
No
|
Bulan
|
Jumlah Bangunan
|
Hasil Pemeriksaan
|
% Memenuhi Syarat
| |
Baik
|
Tidak Baik
| ||||
1
|
Januari
|
52
|
42
|
10
|
80.77
|
2
|
Pebruari
|
36
|
27
|
9
|
75.00
|
3
|
Maret
|
37
|
29
|
8
|
78.38
|
4
|
April
|
33
|
28
|
5
|
84.85
|
5
|
Mei
|
122
|
111
|
11
|
90.98
|
6
|
Juni
|
51
|
41
|
10
|
80.39
|
7
|
Juli
|
115
|
102
|
13
|
88.70
|
8
|
Agustus
|
28
|
23
|
5
|
82.14
|
9
|
September
|
30
|
25
|
5
|
83.33
|
10
|
Oktober
|
97
|
96
|
1
|
98.97
|
11
|
Nopember
|
55
|
53
|
2
|
96.36
|
12
|
Desember
|
24
|
22
|
2
|
91.67
|
Jumlah 680
|
599
|
81
|
88.09
|
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa selama Tahun 2011 jumlah bangunan yang diperiksa sebanyak 680 buah dengan hasil 559 bangunan (88,09%) berkategori baik dan 81 bangunan (11,91) berkategori tidak baik.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil pemeriksaan HS Bangunan berdasarkan wilayah kerja dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.4 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Higiene Sanitasi Bangunan Berdasarkan Wilayah Kerja di KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
No.
|
Wilker
|
Jumlah Bangunan
|
Hasil Pemeriksaan
|
% Memenuhi Syarat
| |
Baik
|
Tidak Baik
| ||||
1
|
Bolok
|
14
|
13
|
1
|
92.86
|
2
|
El Tari
|
58
|
51
|
7
|
87.93
|
3
|
Atapupu
|
32
|
29
|
3
|
90.63
|
4
|
Labuan Bajo
|
26
|
26
|
0
|
100.00
|
5
|
Kalabahi
|
49
|
36
|
13
|
73.47
|
6
|
Maumere
|
45
|
45
|
0
|
100.00
|
7
|
Ende
|
12
|
12
|
0
|
100.00
|
8
|
Tenau
|
27
|
27
|
0
|
100.00
|
9
|
Waingapu
|
75
|
35
|
40
|
46.67
|
10
|
Reo
|
210
|
204
|
6
|
97.14
|
11
|
Motaain
|
44
|
44
|
0
|
100.00
|
12
|
Lembata
|
25
|
25
|
0
|
100.00
|
13
|
Metamauk
|
22
|
11
|
11
|
50.00
|
14
|
Napan
|
39
|
39
|
0
|
100.00
|
15
|
Rote
|
2
|
2
|
0
|
100.00
|
JUMLAH
|
680
|
599
|
81
|
88.09
|
b) Pengawasan Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Hasil kegiatan pengawasan higiene sanitasi TPM dan pemeriksaan organoleptik di KKP Kelas III Kupang pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel III.5 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan Di KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
No
|
Bulan
|
TPM Diperiksa
|
% TPM Sehat
| ||
Jumlah
|
Sehat
|
Tidak sehat
| |||
1.
|
Januari
|
36
|
25
|
11
|
69.44
|
2.
|
Pebruari
|
30
|
18
|
12
|
60.00
|
3.
|
Maret
|
39
|
29
|
10
|
74.36
|
4.
|
April
|
40
|
33
|
7
|
82.50
|
5.
|
Mei
|
50
|
37
|
13
|
74.00
|
6.
|
Juni
|
51
|
39
|
12
|
76.47
|
7.
|
Juli
|
43
|
34
|
9
|
79.07
|
8.
|
Agustus
|
43
|
34
|
9
|
79.07
|
9.
|
September
|
45
|
32
|
13
|
71.11
|
10.
|
Oktober
|
40
|
32
|
8
|
80.00
|
11.
|
Nopember
|
42
|
34
|
8
|
80.95
|
12.
|
Desember
|
37
|
34
|
3
|
91.89
|
Jumlah
|
496
|
381
|
115
|
76.81
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa selama Tahun 2011 TPM yang diperiksa sebanyak 496 TPM dengan hasil 381 TPM (76,81%) berkategori sehat dan 115 TPM (23,19%) berkategori tidak sehat. Sedangkan sampel makanan/minuman yang diperiksa secara visual (organoleptik) sebanyak 883 sampel dengan hasil 769 sampel (87,09%) berkategori baik dan sebanyak 114 sampel (12,91%) berkategori tidak baik.
5. Pengamatan Sarana Air Bersih (SAB) dan Kualitas Air
Pengamatan SAB adalah pelaksanaan pemeriksaan sanitasi Sarana Air Bersih dan pengamatan kualitas air di pelabuhan laut, udara, dan perbatasan.
Hasil pemeriksaan sanitasi SAB dan hasil pengamatan kualitas air bersih di KKP Kupang Tahun 2011 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel III. 6 Hasil kegiatan Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih di KKP Tahun 2011
No
|
Bulan
|
Tingkat Resiko Pencemaran SAB
|
Jumlah
|
% Resiko Pencemaran
| |
R
|
T
| ||||
1.
|
Januari
|
40
|
9
|
49
|
18.37
|
2.
|
Pebruari
|
48
|
12
|
60
|
20.00
|
3.
|
Maret
|
43
|
9
|
52
|
17.31
|
4.
|
April
|
51
|
12
|
63
|
19.05
|
5.
|
Mei
|
44
|
16
|
60
|
26.67
|
6.
|
Juni
|
53
|
19
|
72
|
26.39
|
7.
|
Juli
|
33
|
9
|
42
|
21.43
|
8.
|
Agustus
|
43
|
18
|
61
|
29.51
|
9.
|
September
|
45
|
15
|
60
|
25.00
|
10.
|
Oktober
|
31
|
9
|
40
|
22.50
|
11.
|
Nopember
|
41
|
8
|
49
|
16.33
|
12.
|
Desember
|
24
|
8
|
32
|
25.00
|
Jumlah
|
496
|
144
|
640
|
22.50
|
Keterangan : R : Rendah, T : Tinggi
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah SAB yang diperiksa adalah 496 dimana jumlah SAB dengan resiko pencemaran rendah adalah 77,50% sedangkan resiko pencemaran tinggi sebesar 22,50 %
Selanjutnya hasil pengamatan kualitas bakteriologi air bersih yaitu pemeriksaan E. Coli dan MPN Coli dapat dijelaskan pada diagram di bawah ini :
Tabel III.7 Hasil kegiatan Pengamatan Kualitas Bakteriologi Air Bersih di KKP Tahun 2011
No
|
Target
|
Realisasi
|
Memenuhi syarat
|
Tidak Memenuhi Syarat
| |||
n
|
%
|
n
|
%
|
n
|
%
| ||
1
|
156
|
126
|
80,77
|
61
|
48,08
|
61
|
51,92
|
Target sampel yang diperiksa tahun 2011 adalah 156 sampel. Jumlah sampel yang diperiksa berjumlah 126 sampel. Melalui pemeriksaan bakteriologis ternyata Memenuhi syarat 48,08 % sedang 51,92% tidak memenuhi syarat kesehatan.
5. Pemeriksaan Sanitasi Alat Angkut (Kapal/pesawat)
a. Pemeriksaan hygiene sanitasi Kapal
Pemeriksaan hygiene dan sanitasi Kapal Laut, pesawat dimaksudkan untuk mencegah penularan penyakit dari Kapal terhadap penumpang dan ABK selama berlayar/penerbangan. Kapal tersebut adalah Kapal Feri, Kapal PELNI, Kapal Kargo, Tag Boot, Perahu, dll. Adapun hasil Pemeriksaan sanitasi kapal dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel III.8 Hasil Pemeriksaan Sanitasi Kapal Laut di KKP Kupang Tahun 2011
No
|
Bulan
|
Hasil Pemeriksaan
|
Jumlah
|
%
| |
Baik
|
Tidak baik
| ||||
1.
|
Januari
|
329
|
5
|
334
|
98.50
|
2.
|
Pebruari
|
339
|
11
|
350
|
96.86
|
3.
|
Maret
|
375
|
10
|
385
|
97.40
|
4.
|
April
|
416
|
8
|
424
|
98.11
|
5.
|
Mei
|
396
|
10
|
406
|
97.54
|
6.
|
Juni
|
400
|
11
|
411
|
97.32
|
7.
|
Juli
|
512
|
44
|
556
|
92
|
8.
|
Agustus
|
532
|
47
|
579
|
91.88
|
9.
|
September
|
497
|
40
|
537
|
92.55
|
10.
|
Oktober
|
302
|
0
|
302
|
100.00
|
11.
|
Nopember
|
467
|
0
|
467
|
100.00
|
12.
|
Desember
|
377
|
20
|
397
|
94.96
|
Jumlah
|
4942
|
206
|
5148
|
96.00
|
Tabel di atas menunjukkan hasil pemeriksaan sanitasi kapal. Diketahui bahwa jumlah yang diperiksa adalah 5.148 kapal. Dari jumlah kapal tersebut sebesar 96 % yang diperiksa memenuhi syarat kesehatan (kategori baik) sdangkan selebihnya 4 % tidak memenuhi syarat kesehatan.
Selanjutanya untuk mengetahui kondisi sanitasi kapal per wilayah kerja dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel C.9 Hasil Pemeriksaan Sanitasi Kapal Laut Berdasarkan Wilker di KKP Kupang Tahun 2011
No
|
Bulan
|
Hasil Pemeriksaan
|
Jumlah
|
%
| |
Baik
|
Tidak baik
| ||||
1
|
Bolok
|
712
|
0
|
712
|
100.00
|
2
|
El Tari
|
0
|
0
|
0
|
0.00
|
3
|
Atapupu
|
159
|
7
|
166
|
95.78
|
4
|
Labuan Bajo
|
1780
|
0
|
1780
|
100.00
|
5
|
Kalabahi
|
133
|
0
|
133
|
100.00
|
6
|
Maumere
|
265
|
0
|
265
|
100.00
|
7
|
Ende
|
194
|
0
|
194
|
100.00
|
8
|
Tenau
|
1302
|
0
|
1302
|
100.00
|
9
|
Waingapu
|
223
|
160
|
383
|
58.22
|
10
|
Reo
|
48
|
20
|
68
|
70.59
|
11
|
Motaain
|
0
|
0
|
0
|
0.00
|
12
|
Lembata
|
119
|
16
|
135
|
88.15
|
13
|
Metamauk
|
0
|
0
|
0
|
0.00
|
14
|
Napan
|
0
|
0
|
0
|
0.00
|
15
|
Rote
|
7
|
3
|
10
|
70.00
|
JUMLAH
|
4942
|
206
|
5148
|
96
|
Tabel di atas menunjukkan hasil pemeriksaan sanitasi kapal. Angka 0 menunjukkan bahwa wilker tersebut tidak melaksanakan pemeriksaan sanitasi kapal karena berada di wilker pelabuhan udara dan pos lintas batas. Diketahui bahwa hasil pemeriksaan sanitasi yang terendah adalah di wilker waingapu sebesar 58,22%. Dari jumlah kapal yang diinsfeksi sebesar 96 % yang diperiksa memenuhi syarat kesehatan (kategori baik) sdangkan selebihnya 4 % tidak memenuhi syarat kesehatan.
b. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Sanitasi Kapal
Untuk mengetahui persentasi kapal yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat dapat di gambarkan pada grafik di bawah ini :
Tabel C.10 Perbandingan Hasil Pemeriksaan Sanitasi Kapal di Wilayah Kerja KKP Kupang Tahun 2010
No
|
Hasil Pemeriksaan Sanitasi
|
Ket.
| |
% Memenuhi Syarat
|
% Tidak Memenuhi Syarat
| ||
1
|
96 %
|
4 %
|
Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar (96%) sanitasi kapal memenuhi syarat kesehatan dan selebihnya (4%) tidak memenuhi syarat kesehatan.
c. Hasil pemeriksaan sanitasi pesawat
Pemeriksaan pesawat dimaksudkan untuk mengetahui faktor resiko penularan penyakit melalui pesawat. Adapun hasil pemeriksaan sanitasi pesawat dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel C.11 Hasil pemeriksaan sanitasi pesawat di Wilayah Kerja KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
No
|
Bulan
|
Hasil Pemeriksaan
|
Jumlah
|
%
| |
Baik
|
Tidak Baik
| ||||
1.
|
Januari
|
20
|
0
|
20
|
100
|
2.
|
Pebruari
|
12
|
0
|
12
|
100
|
3.
|
Maret
|
12
|
0
|
12
|
100
|
4.
|
April
|
12
|
0
|
12
|
100
|
5.
|
Mei
|
15
|
1
|
16
|
93.75
|
6.
|
Juni
|
15
|
0
|
15
|
100
|
7.
|
Juli
|
23
|
0
|
23
|
100
|
8.
|
Agustus
|
8
|
0
|
8
|
100
|
9.
|
September
|
10
|
0
|
10
|
100
|
10
|
Oktober
|
4
|
0
|
4
|
100
|
11
|
Nopember
|
0
|
0
|
0
|
0
|
12
|
Desember
|
12
|
0
|
12
|
100
|
Jumlah
|
143
|
1
|
144
|
99.31
|
Dari tabel C.10 dapat diketahui bahwa hasil pemeriksaan sanitasi terhadap 143 pesawat diperoleh sebagian besar (99,31%) memenuhi syarat kesehatan.
6. Pemantauan Kepadatan Tikus
Kegiatan pemantauan kepadatan tikus yang dilakukan pada Tahun 2010 adalah dengan metode pemasangan perangkap kemudian dilakukan penyisiran pinjal dan menghitung indeks pinjal. Rincian kegiatan dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Tabel C.10 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Kepadatan Tikus Di KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
No
|
Bulan
|
Perangkap Yang Dipasang
|
Tikus Tertangkap
|
AKT (%)
|
Index Pinjal
|
1
|
Januari
|
169
|
10
|
5.92
|
0
|
2
|
Pebruari
|
171
|
11
|
6.43
|
2
|
3
|
Maret
|
192
|
19
|
9.90
|
6.4
|
4
|
April
|
169
|
20
|
11.83
|
1.30
|
5
|
Mei
|
168
|
17
|
10.12
|
1.00
|
6
|
Juni
|
167
|
4
|
2.40
|
0.00
|
7
|
Juli
|
164
|
7
|
4.27
|
0.00
|
8
|
Agustus
|
180
|
9
|
5.00
|
2.00
|
9
|
September
|
180
|
11
|
6.11
|
2.00
|
10
|
Oktober
|
161
|
7
|
4.35
|
0.00
|
11
|
Nopember
|
171
|
3
|
1.75
|
1.00
|
12
|
Desember
|
140
|
2
|
1.43
|
0.00
|
Jumlah
|
2032
|
120
|
5.91
|
1.31
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah perangkap tikus yang dipasang sebanyak 2.032 buah, tikus tertangkap sebanyak 120 ekor. Dari hasil tersebut diperoleh Angka kepadatan tikus sebesar 5,91 % tergolong rendah sedangkan Indeks Pinjal adalah 1.31
7. Pemantauan Kepadatan dan Pemeberantasan Nyamuk DBD
Hasil kegiatan pemantauan kepadatan nyamuk penyebab penyakit DBD di KKP Kelas III Kupang Tahun 2010 adalah seperti tabel dibawah ini :
Tabel C.11 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Kepadatan Nyamuk DBD di KKP kelas III Kupang Tahun 2011
Bulan
|
Bangunan
|
Container
|
PERIMETER
|
BUFFER
| ||
Diperiksa
|
Diperiksa
|
HI
|
CI
|
HI
|
CI
| |
Januari
|
479
|
963
|
6.6
|
1.6
|
9.7
|
7.6
|
Pebruari
|
483
|
906
|
4.6
|
3
|
6.8
|
7.3
|
Maret
|
506
|
1012
|
6.2
|
3.8
|
6.7
|
3.8
|
April
|
635
|
1067
|
3.6
|
2.3
|
6.8
|
3.4
|
Mei
|
622
|
785
|
5.9
|
3.5
|
5.3
|
1
|
Juni
|
526
|
743
|
2.6
|
1.5
|
5.7
|
2.4
|
Juli
|
528
|
761
|
0.1
|
0.1
|
6.4
|
5.8
|
Agustus
|
422
|
949
|
0.9
|
0.5
|
5.6
|
5.4
|
September
|
407
|
814
|
2.3
|
0.3
|
6
|
5.8
|
Oktober
|
483
|
1181
|
2.6
|
3.6
|
2.9
|
1.3
|
Nopember
|
475
|
976
|
1.6
|
2
|
0.2
|
0.4
|
Desember
|
408
|
916
|
7.7
|
4.4
|
3
|
2
|
Jumlah
|
5.974
|
11.073
|
3.73
|
2.22
|
5.43
|
3.85
|
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa pada Tahun 2011 bangunan yang diperiksa sebanyak 5.974 bangunan, container yang diperiksa sebanyak 11.073 buah. Dari Hasil tersebut diperoleh HI Perimeter 3.73 dan HI Buffer 5.43 sedangkan CI Perimter 2.22 dan CI Buffer 3.85. Pelaksanaan pemberantasan nyamuk dewasa pada Tahun 2011 dilakukan sebanyak 1 kali. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Bulan April 2011.
Hasil pelaksanaan kegiatan pemberantasan nyamuk dewasa tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel C.12 Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pemberantasan Nyamuk DBD Di KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
Wilayah Kerja
|
Wilayah kerja
|
Luas wilayah
Yang disemprot (Ha)
|
Bolok
|
35
|
2
|
Motaain
|
30
|
1
|
Ende
|
32
|
1
|
Tenau
|
45
|
2.5
|
Ba`a
|
20
|
1
|
Waingapu
|
40
|
1.5
|
Reo
|
30
|
1
|
Tambolaka
|
25
|
1
|
Labuan Bajo
|
40
|
1.5
|
Kalabahi
|
30
|
1
|
Maumere
|
45
|
1.5
|
Lewoleba
|
25
|
1
|
Atapupu
|
35
|
1
|
Eltari
|
50
|
2
|
Metamauk
|
25
|
1
|
Napan
|
33
|
1
|
Jumlah
|
540
|
21
|
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa area yang disemprot pada Tahun 2011 adalah seluas 540 ha. Kegiatan foging tersebut menghabiskan 21 liter insektisida (Icon)
8. Pengendalian Lalat
Hasil kegiatan pengamatan lalat di KKP Kelas III Kupang seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel C.13 Hasil Kegiatan Pengendalian Lalat KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
Bulan
|
Tingkat
| |
Kepadatan Lalat
|
Kriteria
| |
Januari
|
5
|
Sedang
|
Pebruari
|
7,67
|
Padat
|
Maret
|
8
|
Padat
|
April
|
3
|
Sedang
|
Mei
|
3,3
|
Sedang
|
Juni
|
2,9
|
Rendah
|
Juli
|
4,2
|
Sedang
|
Agustus
|
2.4
|
Rendah
|
September
|
1.9
|
Rendah
|
Oktober
|
3.4
|
Sedang
|
Nopember
|
1.8
|
Rendah
|
Desember
|
1.9
|
Rendah
|
Jumlah
|
2.28
|
RENDAH
|
Berdasarkan tabel diatas, kegiatan pengendalian lalat hanya melakukan survei/pengamatan saja. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tingkat kepadatan lalat adalah 2,28 termasuk kategori Rendah. Belum dilakukan upaya penyemprotan terhadap area yang tingkat kepadatan lalatnya tinggi, karena belum tersedia bahan penyemprotan lalat.
9. Pengamatan Kacoa
Kegiatan Pengamatan Kecoa di KKP Kelas III Kupang pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel C.14 Hasil Kegiatan Pengamatan Kecoa KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
Bulan
|
Jumlah
|
Ket
|
(ekor)
| ||
Januari
|
56
| |
Pebruari
|
50
| |
Maret
|
30
| |
April
|
29
| |
Mei
|
23
| |
Juni
|
24
| |
Juli
|
15
| |
Agustus
|
25
| |
September
|
19
| |
Oktober
|
18
| |
Nopember
|
29
| |
Desember
|
21
| |
Jumlah
|
339
|
Pollutan bahan kimia merupakan bahan pencemar yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Bahan kimia ini masuk melalui sistem pernafasan ke dalam tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan. Demikian dengan kebisingan merusak pendengaran dan menurunkan kualitas kerja. Kebisingan yang telah melebihi ambang batas yang ditetapkan dapat menimbulkan ketulian yang permanen. Pengukuran kualitas udara dan kebisingan sangat penting dilakukan untuk mengetahui faktor resiko yang diakibatkan oleh kualitas udara yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Adapun hasil pengkuran kualitas udara dan kebisingan di Bandara El Tari dapat di uraikan pada sebagai berikut.
a. Pengukuran Kebisingan
Hasil pengukuran tingkat kebisingan di 6 titik di Wilayah Bandara El Tari dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel C.16 Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan di Bandar Udara El Tari – Kupang Tahun 2011.
No
|
Area Sampling
|
parameter
|
Baku Tingkat Kebisingan Kepmen KLH Kep-48/MNLH/11/1996
| ||
LeQ
(dB A)
|
L Max
(dB A)
|
L Min
(dB A)
| |||
1.
|
Apron
|
90,48
|
120
|
74,5
|
60 - 70 dB(A)
(Diperuntukkan
untuk Kawasan Bandara)
|
2.
|
Ruang Perkantoran
|
89,23
|
107,1
|
70
| |
3.
|
Parkiran
|
89,2
|
105,5
|
73.9
| |
4
|
Ruang VIP
|
89,2
|
107,1
|
70
| |
5.
|
RM Pantai Laut
|
88,5
|
107,1
|
69,7
| |
6.
|
Ruang Keberangkatan
|
83,9
|
80,8
|
62,9
| |
7
|
Ruang Kedatangan
|
75,24
|
67,74
|
62,9
| |
Rerata
|
86,53
|
-
|
-
|
b. Pengukuran Kualitas Udara
Hasil Pengukuran kualitas udara menggunakan alat Air Quality Monitor dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel C.17 Hasil Pengukuran Kualitas Udara di Bandar Udara El Tari Kupang Tahun 2011
Dari hasil pengukuran tersebut diatas diketahui bahwa semua parameter kualitas udara yang diukur masih memenuhi persyaratan yang ditentukan yaitu PP No.41/1989 tentang pengendalian pencemaran udara.
Sedangkan Hasil Pengukuran pada kendaraan roda 2 dan 4 berbahan bakar bensin dan Solar dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel C.18 Hasil Pengukuran Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor di Bandar Udara El Tari Kupang Tahun 2011
No
|
Kendaraan
|
Jenis Pengukuran
|
Hasil
|
Standar
Permen Negara LH No.05 Tahun 2006
|
Ket.
|
1
|
Kendaraan R-2
|
HC
|
2182 ppm
|
1200 ppm
|
TMS
|
CO
|
2.3 ppm
|
5,50 ppm
|
MS
| ||
NO
|
4 ppm
|
0,03 ppm
|
TMS
| ||
CO2
|
1.33%
|
19 %
|
MS
| ||
2
|
Kendaraan R-4 Bensin
|
HC
|
733 ppm
|
1200 ppm
|
MS
|
CO
|
0,21 %
|
4,50 ppm
|
MS
| ||
NO
|
39 ppm
|
0,03 ppm
|
TMS
| ||
CO2
|
10,91
|
19 %
|
MS
| ||
3
|
Kendaraan R-4 Solar
|
Opassitas
|
23,7 % HSU
|
70 % HSU
|
MS
|
11. Pengukuran Kualitas Air Limbah
Kegiatan dan pengambilan dan pemeriksaan sampel air limbah dilakukan di 4 titik di Bandara El Tari. Adapun hasil pemeriksaannya sesuai dengan tabel berikut :
Dari tabel tersebut diatas diketahui bahwa kadar BOD pada semua sampel tidak memenuhi syarat dan COD pada Rumah Makan Pantai Laut tidak memenuhi syarat ambang batas sesuai Kepmen LH No.48MENLH/II/1996.
12. Sosialiasi Pengawasan Food Handler
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada para penjamah makanan di Wilayah Pelabuhan agar dapat melakukan pegelolaan makan secara higienis. Memperhatikan prinsip sanitasi dalam setiap pengelolaan makanan sangat membantu menurunkan faktor resiko pencemaran / penularan penyakit melalui makanan.
Dalam kegiatan ini dilakukan sosialisasi kepada 10 orang penjamah makanan. Diharapkan mereka dapat mengolah makanan yang sehat sehingga tidak menimbulkan keracunan makananan maupun penyakit lainnya karena makanan.
B. Upaya Kesehatan dan Kesehatan Lintas Wilayah
1. Pengamatan PP-PL dalam situasi matra.
- Pengawasan Kedatangan Kapal dalam Kegiatan Sail Indonesia
- Kegiatan Kerohanian Semana Santa
- Kesiapsiagaan/penanggulangan arus mudik idulfitri 2011
- Pengamatan situasi matra arus mudik natal dan tahun baru 2011
a. Sail Indonesia 2011
KKP melaksaakan pengamatan terhadap kedatangan kapal layar dan peserta Lomba Layar Internasional yang datang dari berbagai negara. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sudah dilaksanakan selama empat tahun terkhir dan merupakan kegiatan wisata bahari yang bertujuan memperkenalkan budaya dan obyek wisata yang ada di Nusa Tenggara Timur. Adapun rute yang dilewati adalah Kupang, Kalabahi, Pulau Komodo (Labuan Bajo) dan Pulau. Selain kegiatan kekarantinaan juga dilakukan kegiatan pengamatan terhadap peserta Sail selama mereka berada di wilayah NTT khususnya di sekitar pelabuhan yang disinggahi.
b. Pengamatan pada situasi matra paskah, Lebaran dan Natal dan Tahun Baru di Kota Kupang.
Pengamatan yang dilakukan adalah pada saat pawai bersama paskah yang diikuti oleh seluruh umat nasrani Kota Kupang dan sekitarnya selama 1 hari. Jumlah umat yang hadir kurang lebih 3 ribu orang baik anak-anak maupun orang dewasa. Kegiatan ini sudah rutin dilakukan setiap tahun sehingga perlu pengawasan tetap dari petugas KKP Kelas III Kupang.
c. Kesiapsiagaan/penanggulangan arus mudik idulfitri
Pengamatan penumpang dan ABK dilakukan sejak H-7 hingga H+7. selain kegiatan pengamatan juga dilakukan kegiatan P3K/Pelayanan Kesehatan bagi calon penumpang yang akan berangkat maupun yang kembali.
d. Pengamatan situasi matra keberangkatan dan kepulangan jemaah haji 2011
Pengawasan keberangkatan dan kedatangan jemaah haji yang berangkat melalui Bandara Eltari Kupang dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah haji maupun kemungkinan tertularnya penyakit dari tanah arab pada saat ibadah haji. Kegiatan dipusatkan di asrama Haji Kupang. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan (suhu tubuh, tensi dan keluhan terakhir para jemaah haji diberikan dokumen kesehatan berupa buku kesehatan haji yang dilegalisasi oleh dokter pelabuhan.
e. Pengamatan situasi matra arus mudik natal dan tahun baru 2011
Kegiatan ini dilakukan di seluruh Wilker KKP Kelas III Kupang sejak H-5 hingga H+5. KKP Kupang membentuk Pos Kesehatan Natal dan Tahun Baru untuk mengamati para penumpang/ABK baik yang datang maupun yang keluar melalui pelabuhan di NTT.
Nama : dr. Ngadimanto
BalasHapusNo HP : 085727552350
PNS Kemenkes RI gol IV/b
RS Paru dr.Ario wirawan Salatiga - Jawa Tengah
Mau mengajukan mutasi ke Instansi Bapak. apakah bisa ? Trims
Saya mau mutasi ke kkp wini
Hapusandri y maro
BalasHapusno.hp.082187975538
perawat
pendidikan s1 kep.
mau ajukan permmohonan di kantor bapak..apa masi bisa pa.trimakasih.
Nama : maria mathilda b mau
BalasHapusNo hp : 082191366230
Pns di puskesmas weliman kab.malaka d3 farmasi
Mau mengajukan mutasi ke kkp motamasin kab.malaka,,
Carax bagaimana bapa,,