Halaman

Kamis, 16 Februari 2012

Profil KKP Kelas III Kupang

PROFIL 
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III KUPANG TAHUN 2011





DAFTAR ISI

                                                                                                         
Daftar isi                                                                                            
Kata Pengantar                                                                                  
BAB I PENDAHULUAN                                                                
A. Latar Belakang                                                                                   
B. Tujuan dan Sasaran
                                                                           
BAB II. GAMBARAN UMUM                                           
A. Data Umum Wilayah                                                                         
B. Visi, Misi dan Tujuan                                                             
C. Kebijakan dan Strategi                                                                      
D. Struktur Organisasi                                                                            
E. Situasi Letak Geografis                                                                     
F. Dasar Hukum                                                             
G. Tugas Pokok dan Fungsi
                                                                   
BAB III KEGIATAN DAN PENCAPAIAN KEGIATAN                       
A. Ketatausahaan                                                                                    
B. Pengendalian Karantina & Surveilans Epidemiologi             
C. Pengendalian Risiko Lingkungan & Kesehatan Lintas Wilayah
      
BAB IV MASALAH YANG DIHADAPI
                                     
BAB V  PEMECAHAN MASALAH 
                                            
BAB III PENUTUP






KATA PENGANTAR

Amanat  Permenkes No 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang  mempunyai tugas pokok “Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara”.
Untuk mewujudkan pelabuhan sehat maka KKP Kupang telah  melaksanakan berbagai program kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah, Pengendalian Karantia & SE, serta kegiatan ketata Usahaan, namun disadari pula bahwa masih ada beberapa kegiatan yang belum mencapai sasaran atau masih perlu ditingkatkan lagi. Kegiatan dan pencapaian program yang telah dilaksanakan pada tahun 2011 disajikan dalam profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang
Dengan adanya Profil ini diharapkan dapat menjadi sarana media komunikasi, data dan informasi berbagai  pihak yang membutuhkan dan bahan acuan bagi pengelola program dalam mendukung perencanaan pada masa yang akan dating.
Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna meningkatkan mutu Profil  ini pada tahun-tahun yang akan datang. Terima kasih yang sedalam-dalamnya semua pihak yang telah berkontribusi dan berpartisipasi dalam pembuatan profil ini.


Kupang,  Februari 2012
Kepala Kantor,



dr. I Made Diwyastra
NIP.1959 1127 1987 03 1005





BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang merupakan salah satu bentuk informasi kesehatan yang secara berkala diterbitkan setiap tahun untuk menggambarkan tentang  perkembangan pembangunan bidang kesehatan di unit masing-masing maka dikembangkan suatu sistem informasi kesehatan yang salah satunya antara lain profil kesehatan. Yang mana dalam profil tersebut memuat semua data dan informasi dan program tentang kegiatan dan pencapaian kegiatan serta semua aspek yang mendukung ataupun yang menghambat proses kegiatan pembangunan kesehatan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai unit pelaksana teknis (UPT), dilingkungan Depkes RI melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai amanat Permenkes RI No. 356/Menkes/VI/2008.  Tugas dan fungsi tersebut  antara lain melakukan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit berpotensi wabah, surveillance epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan terbatas, Pengawasan Omkaba, pengamanan penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme unsur biologi, kimia, radiasi di wilayah kerja baik pelabuhan Laut, Bandara dan Pos Lintas Batas (PLB).

Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas dan fungsi KKP Kupang akan digambarkan dalam profil KKP Kupang tahun 2011 dalam berbagai data dan informasi.  Walaupun tidak semuanya dapat ditampilkan namun secara garis besar dapat memberi gambaran tentang situasi dan kondisi KKP Kupang. Kiranya profil kesehatan dapat memberikan data dan informasi yang lebih valid dan akurat dari tahun ke tahun.



B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

a. Umum    : Untuk mengetahui gambaran, informasi dan data tentang Kantor          Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang Tahun 2011.

b. Khusus            :

- Untuk mengetahui gambaran, informasi dan data Pengendalian Resiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah

- Untuk mengetahui gambaran, informasi dan data Karantina dan Surveilens Epidemiologi

- Untuk mengetahui gambaran tentang ketatausahaan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang

2. Sasaran

a. Umum

Masyarakat pelabuhan dan masyarakat di sekitar pelabuhan

b. Khusus

Masyarakat pelabuhan yang terdiri dari :

1) ABK
2) Penumpang kapal
3) TKBM
4) Penjamah Makanan
5) Agen kapal/pemilik kapal
6) Karyawan/pegawai instansi terkait

                                                              
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Data Umum Wilayah
Propinsi Nusa Tenggara Timur merupakan propinsi yang terletak dibagian timur Indonesia merupakan propinsi kepulauan disebut juga sebagai propinsi Maritim. NTT memiliki pulau sebanyak 1300 baik pulau besar seperti  Flores, Sumba, Timor, alor dan terdapat pulau-pulau kecil seperti pulau Rote, Sabu, Semau.
Secara administratif propinsi NTT terdiri dari 19 Kabupaten, dan 1 (satu) Kota. Propinsi yang terletak paling selatan dari wilayah kesatuan RI, berbatasan darat dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan berbatasan laut dengan Negara Australia.
Sebagai propinsi kepulauan yang mempunyai karakteristik geografi yang tediri dari   Pegunungan dan Lautan sangat rentan terhadap bencana alam seperti :
Gempa Bumi               : Daerah Flores, Alor
Tanah Longsor                        : Flores Barat dan Tengah
Banjir Bandang                       : Timor, Flores
Angin Puting Beliung : Flores, Timor, Sumba
Air Pasang / T             : Flores, Timor, Rote, Timor
Disamping rawan bencana alam juga terjadi berbagai factor resiko dan kedaduratan masalah kesehatan.
Pembangunan kesehatan diwilayah pelabuhan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan kesehatan secara Nasional, dimana Indonesia telah berkomitmen dan mengambil bagian secara Internasional dalam MISI Global meningkatkan dan mengembangkan pembangunan kesehatan secara global diberbagai Negara sebagai mana yang diamanatkan Internasional Health Regulation (IHR) tahun 2005.
Indonesia merupakan salah satu pusat episentrum dunia yang memungkinkan terjadi pandemi swine flu (H1N1) dan Flu burung (H5N1).
Wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang dan jarak tempuh dari Kantor Induk ke wilayah kerja sesuai dengan tabel di bawah ini.

Tabel 1
Jarak Tempuh Dari Induk ke Wilayah Kerja
KKP Kelas III Kupang
NO
WILKER
KKP
JARAK
1
Kantor Induk Penfui
Kantor Induk
0 KM
2
Pelabuhan laut Tenau
Kantor Induk
20 KM
3
Pelabuhan Udara ELtari
Wilker
1 KM
4
Pelabuhan Laut ferry Bolok
Wilker
25 KM
5
Pelabuhan Laut Atapupu
Wilker
300 KM
6
Pelabuhan Laut Kalabahi / Alor
Wilker
169 Mil Laut
7
Pelabuhan Laut Waingapu / Sumba Timur
Wilker
800 Mil Laut
8
Pelabuhan Udara Tambolaka / Sumba Barat Daya
Wilker
900 Mil Laut
9
Pelabuhan Laut Ba’a / Rotendao
Wilker
72 Mil Laut
10
Pelabuhan Laut Lewoleba / Lembata
Wilker
650 Mil Laut
11
Pelabuhan Laut Maumere / Sikka
Wilker
700 Mil Laut
12
Pelabuhan Laut Ende / Ende
Wilker
800 Mil Laut
13
Pelabuhan Laut Labuan Bajo
Wilker
900 Mil Laut
14
Pelabuhan Laut Reo / Manggarai
Wilker
1000 Mil Laut
15
Pos Lintas Batas Darat Mota’ain
Wilker
280 KM
16
Pos Lintas Batas Darat Napan
Wilker
210 KM
17
Pos Lintas Batas Darat Metamauk
Wilker
335 KM
Tabel diatas menunjukkan bahwa Jarak tempuh terjauh dari KKP induk ke Wilker adalah pelabuhan laut Reo dan  terdekat adalah  pelabuhan feri bolok.
                             
Di bawah ini ditampilkan akses transportasi yang dapat ditempuh ke Wilayah kerja KKP Kupang.


Tabel 2

Akses Perjalanan Yang Ditempuh baik Melalui Darat, Laut Maupun Udara 

NO
Kantor/WILKER
TRANSPORTASI
KET
DARAT
LAUT
UDARA
1
Kantor Induk
-
-
-

1
Pel. Laut Tenau
25 Menit
-
-

2
Pel. Udara Eltari Penfui
5 Menit
-
-

3
Pel. Ferry Bolok
35 Menit
-
-

4
Pel. Laut Atapupu
10 Jam
-
-

5
Pel. Laut Kalabahi
-
10 Jam
45 Menit

6
Pel. Laut Waingapu
-
12 jam
45 Menit

7
Pel Laut Tambolaka
-
34 Jam
60 Menit

8
Pel. Laut Ba’a / Rote
-
6 Jam
30 Menit

9
Pel. Laut Lembata
-
12 Jam
30 Menit

10
Pel. Laut Maumere
-
23 Jam
45 Menit

11
Pel. Laut Ende
-
12 Jam
45 Menit

12
Pel. Laut Labuan Bajo
-
58 Jam
75  Menit

13
Pel. Laut Reo
-
52 jam
60 Menit

14
PLBD Mota’ain
10 Jam
-
-

15
PLBD Napan
7 am
-
-

16
PLBD Metamauk
9 Jam
-
-





Tabel di atas menunjukkan bahwa akses perjalanan ke wilayah kerja terlama ditempuh dengan transpotasi darat adalah PLBD Motaain; dengan transportasi laut dan udara adalah Labuan Bajo



B. Visi, Misi, dan  Tujuan

1. Visi

Kesehatan Pelabuhan yang tangguh dan Prima dalam cegah tangkal penyakit

dalam rangka menuju Pelabuhan Sehat Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat "

2. Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi " Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat",

maka Kantor Kesehatan Pelabuhan menjalankan Misi Departemen Kesehatan

adalah " Membuat Rakyat Sehat " Melalui :


a. Koordinasi, kerja sama kemitraan dan komunikasi dengan lintas program, lintas sektor, institusi terkait serta seluruh stake holder untuk berpatisipasi aktif daalm pembangunan berwawasan kesehatan kepelabuhan

b. Meningkatkan disiplin kerja, profesionalisme dan etos kerja pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan

c. Memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan Pelabuhan Bandara, Pos Lintas Batas Darat dan Alat angkut agar tidak menjadi media penularan penyakit


d. Mendorong Kemajuan masyarakat pelabuhan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta menolong dirinya sendiri

 3. Tujuan

a. Memberi informasi yang cepat, tepat dan akurat tentang kegiatan dan masalah yang dihadapi KKP Kelas III Kupang

b. Sebagai dasar penyusunan kebijakan dan perencanaan pada masa yang akan datang

c. Sebagai pedoman dalam menyusun instrumen dan perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan



C. Kebijakan dan Strategi

1. Kebijakan
a. Meningkatkan penyelenggaraan administrasi dan kerumahtanggaan yang tepat waktu
b. Meningkatkan kemampuan dalam perencanaan dan evaluasi program yang baik
c. Meningkatkan kemampuan dalam perencanaan keuangan
d. Meningkatkan kemampuan dalam administrasi perlengkapan
e. Melakukan upaya pengendalian dampak kesehatan lingkungan diwilayah kerja KKP
f. Meningkatkan pengawasan kekarantinaan dan surveilance epidemiologi
g. Meningkatkan upaya kesehatan pelabuhan dalam cegah tangkal penyakit karantina dan penyakit potensial wabah
h. Peningkatan mutu lingkungan sehat
i. Pengembangan sistem kesehatan kewilayahan
j. Penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Strategi
a. Memperbaiki manajemen program meliputi rencana secara sistematis, berkelanjutan, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
b. Meningkatkan kemampuan SDM
c. Melengkapi sarana dan parasarana
d. Meningkatkan kegiatan karantina dan Surveilens Epidemiologi
e. Meningkatkan upaya kesehatan lintas wilayah
f. Meningkatkan upaya pengendalian resiko lingkungan

D. Struktur Organisasi
Sesuai amanat PERMENKES No.356/tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, maka struktur Organisasi kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang yang meliputi 16 wilayah kerja sebagai berikut : 


E. Situasi Letak Geografis
Letak geografis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang sebagai kantor induk adalah terletak pada daerah pesisir laut dengan dataran tanah perbukitan dan suhu udara pada  siang hari sekitar 25 – 32 º C, dengan kelembaban udara berkisar 80 % yang bervariasi antara 20 % - 25 % sedangkan kedalaman laut disepanjang pelabuhan antara 7- 9 meter.

F.  Dasar Hukum
1.   UU No 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut
2.   UU No. 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara
3.   UU No 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyaki Menular
4.   UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5.   PP No 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
6.   PP 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
7.   PP No 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan
9.   PP No 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan
10. PP No 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi
11. Kepmenkes 264 Tahun 2004 tentang Kriteria dan Klasifikasi Kantor Kesehatan Pelabuhan
12. Kepmenkes 1575  Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
13. Permenkes 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
14. Kepmenkes 340 Tahun 1985 tentang  Pembantuan Taktis Operasional Satuan Organisasi Ditjen PPM & PLP Dalam Lingkungan Kerja Pelabuhan Laut Utama Kepada Administrator Pelabuhan

G. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok  KKP
Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, Surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. (Pasal 2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan)
 2. Fungsi KKP :
a. Pelaksanaan kekarantinaan
b. Pengamatan penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah
c. Simpul jejaring SE regional, nasional sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas internasional
d. Fasilitasi advokasi kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB dan bencana bidang kesehatan serta kesehatan matra termasuk kesehatan haji
e. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan pelabuhan/bandara dan lintas batas
f. Pelaksanaan pemberian sertifikat OMKA ekspor, pengawasan dokumen kesehatan OMKA import
g. Pelaksanaan pengawasan kesehatanalat angkut
h. Pelaksana pemberian pelayanan kesehatan terbatas
i. Pelaksana pengendali resiko lingkungan
j. Pelaksana jejaring informasi dan tekhnologi bidang kesehatan pelabuhan/bandara dan lintas batas
k. Pelaksana jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan pelabuhan/bandara dan PLBD
l. Pelaksanapelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhan
m. Pelaksana ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP
Kegiatan atau program tersebut dilaksanakan dibagian Tata Usaha, Seksi PK & SE, Seksi PRL & KLW. Adapun tugas masing-masing sebagai berikut :
1. Sub Bagian Tata Usaha
a. Pengadaan ATK dan inventaris milik negara
b. Pemeliharaan gedung, halaman dan taman
c. Pengadaan formasi kebutuhan tenaga
d. Penyiapan bahan pelaporan dan evaluasi
2. Seksi Pengendalian Karantina & SE
a. Surveilens epidemiologi penyakit
b. Pengawasan alat angkut
c. Pengawasan lalu lintas OMKABA
d. Pelatihan teknis bidang kekarantinaan
e. Pengawasan dan pelaksanaan kekarantinaan
f. Pengawasan dan persediaan obat P3K
3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan & KLW
a. Penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan penyusunan laporan
b. Pengawasan dan pengendalian vektor (Nyamuk Aedes Aegepti & Anopheles)
c. Pengawasan Sanitasi Lingkungan
d. Pengawasan Kapal, Pesawat (Alat Angkut)
e. Pengawasan Rumah Makan, Restoran, Jasa Boga
f. Pengawasan TTU, Bangunan dan Gedung
g. Pengendalian Tikus dan Pinjal
h. Pengendalian Lalat dan Kecoak
i. Pengawasan Kualitas Lingkungan (Air, Tanah dan Udara)
j. Pengawasan Kebisingan
k. Pengawasan Makanan / Minuman
l. Pelayanan Kesehatan Terbatas
m. Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja, Matra dan Haji
n. Penanggulangan Tanggap Darurat (Penanggulangan Bencana)
o. Sistem Kewaspadaan dini dan KLB
p. Vaksinasi Internasional
q. Pengembangan Tekhnologi dan pelatihan teknis




BAB III
KEGIATAN DAN PENCAPAIAN KEGIATAN

A. Ketatausahaan
 Pada tahun 2011 jumlah pegawai KKP berjumlah 56 orang yang tersebar pada 16 wilayah kerja dan induk. Karakteristik pegawai KKP Kupang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

1.  Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
Tabel 3
Jumlah Pegawai KKP Kelas III Kupang
Menurut Jabatan Tahun 2011
Jabatan
Jumlah
Struktural
1. Eselon III
2. Eselon IV

1
2
Fungsional
1. Epidemiolog
2. Sanitarian
3. Entomolog

6
4
1
Staf PRL dan KLW
Pengendalian Karantina dan SE
Tata Usaha
19
16
6
Dokter Pelabuhan
1
Total
56
            Sumber : Data DUK KKP Kelas III Kupang 2011

Tabel di atas menunjukkan jumlah pegawai KKP Kupang menurut jabatan terbanyak adalah Staf PRL dan KLW.
2. Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan
Tabel 4
Distribusi Pegawai KKP Kelas III Kupang
Menurut Golongan

No
Golongan
Jumlah
%
Ket.
1.
Golongan II
30
53,6

2.
Golongan III
25
44,6

3.
Golongan IV
1
1,8


Total
56
100

Tabel di atas menunjukkan jumlah pegawai KKP Kupang menurut golongan terbanyak adalah golongan II (65%)

3. Distribusi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 5
Jumlah Pegawai KKP Kelas III Kupang
Menurut Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
%
Ket.
1
SMA/Sederajat
5
8,9

2
SPK
2
3,6

3
SPPH
2
3,6

4
D-III Keperawatan
15
26,8

5
D-III Analis Kesehatan
1
1,8

6
D-III Kesling
12
21,4

7
D-III Farmasi
1
1,8

8
D-III Akuntansi
1
1,8

9
S-1 Non Kesehatan
1
1,8

10
S-1 Kesehatan Masyarakat
13
23,2

11
S-1 Apoteker
1
1,8

12
S 1 Kedokteran
2
3,6


Total
56
100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Tingkat pendidikan pegawai  KKP Kelas III Kupang sebagian besar (26,8 %) adalah DIII Keperawatan dan (21,4 %)  DIII Kesehatan Lingkungan  dan sebagian kecil  (1,8 %) adalah DIII Farmasi, S1 Apoteker, DIII akuntansi dan D-III Analis Kesehatan

4. Distribusi Pegawai Berdasarkan Bidang/Seksi

Tabel  6
Distribusi Pegawai KKP  Kelas III Kupang Berdasarkan Bidang/Seksi Tahun 2011
Kedudukan/Tempat Bertugas
Jumlah Tenaga

Ket
Pejabat
Struktural
TU
PRL-KLW
PK& SE
Laboran
Kantor Induk
4
6
4
6

7 tenaga honor
Pel.Laut Tenau
-
-
6
3
1
4 tenaga honor
Bandara Eltari
-
-
2
3

1 dokter PTT
Pel.Laut Bolok
-
-
1
1


Pel.Laut Atapupu
-

1
1


Pel.Laut Kalabahi
-
-
1
0


Pel.Laut Labuan Bajo
-
-
1
1


Pel.Laut Maumere
-
-
2
1

1 dokter PTT
Pel.Laut Ende
-
-
-
1

1 tenaga honor
Pel.Laut Waingapu
-
-
1
1


Pel.Laut Reo
-
-
1
0

1 Tenaga Honor
PLBD Motaain
-
-
2
1


PLBD Metamauk
-
-
1
-

1 Tenaga Honor
PLBD Napan
-
-
1
-


Pel.Laut Ba’a
-
-
0
0


Pel.Laut Lembata
-
-
1
0

1 Tenaga Honor
Bandara Tambolaka
-
-
-
1

Diperbantukan dari staf Waingapu
Jumlah
4
6
25
20
1
56

5. Sarana dan Prasarana
a) Unit Kerja
No
Unit Kerja
Jumlah
1
Kantor Induk
1
2
Wilker Pelabuhan Laut
10
3
Wilker Pelabuhan Udara
2
4
Pos Lintas Batas Darat
3
    
b) Roda dua
No
Lokasi
Jumlah Kendaraan
Roda 2
Kondisi
Roda 4
Kondisi
1
KKP Induk
5
Baik
7
Baik = 5 dan Rusak Berat = 2
2
Wilker Pel. Bolok
1
Baik
-
-
3
Wilker Bandara El tari Kupang
1
Baik
1
Baik
4
PLBD Napan
1
Baik
-
-
5
PLBD Metamauk
-
-
-
-
6
PLBD Mota’ain
-
-
-
-
7
Wilker Pel. Laut Atapupu
2
Baik
1(rusak)
Baik
8
Wilker Pel. Kalabahi
1
Baik
-
-
9
Wilker Pel. Laut Baa Rote
-
-
-
-
10
Wilker Pel. Laut Lembata
-
-
-
-
11
Wilker Pel. Laut Maumere
1
Baik
-
-
12
Wilker Pel. Laut  Ende
-
-
-
-
13
Wilker Pel. Laut Labuan Bajo
1
Baik
1
Baik
14
Wilker Pel. Laut Reo
1
Baik
-
-
15
Wilker Pel. Laut Waingapu
1
Baik
-
-
16
Wilker Bandara Tambolaka
-
-
-
-
17
Wilker Pel. Laut Tenau
1
Baik
1
Baik

TOTAL
16

11


6. Lokasi Pelayanan Kerja KKP Kupang
No
Lokasi
Daerah Pelayanan
1
KKP Induk
Dermaga Perikanan, Pelabuhan Tenau,  Instalasi Penfui Kupang
2
Wilker Pel. Laut Bolok
Bolok
3
Wilker Bandara El tari Kupang
Bandara El tari
4
PLBD Napan
PLBD Napan
5
PLBD Metamauk
PLBD Metamauk
6
PLBD Mota’ain
PLBD Mota’ain
7
Wilker Pel. Laut Atapupu
Pelabuhan Atapupu
8
Wilker Pel. Laut Kalabahi
Pelabuhan Kalabahi
9
Wilker Pel. Laut Baa Rote
Pelabuhan Baa, Pelabuhan Pantai Baru
10
Wilker Pel. Laut Lembata
Pelabuhan Lembata
11
Wilker Pel. Laut Maumere
Pelabuhan Maumere, Bandara
12
Wilker Pel. Laut Ende
Pelabuhan Ende
13
Wilker Pel. Laut Labuan Bajo
Pelabuhan L. Bajo, Bandara, Pelabuhan Komodo
14
Wilker Pel. Laut Reo
Pelabuhan Reo, Pelra Kali Reo
15
Wilker Pel. Laut Waingapu
Pelabuhan Waingapu, Pelabuhan Feri-ASDP
16
Wilker Bandara Tambolaka
Bandara Tambolaka, Pelabuhan Waikelo

7. Keuangan
Dalam  menjalankan Tugas Pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Kesehatan Pelabuhan  ditentukan oleh Penyediaan Anggaran dari Tahun ke Tahun melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pada Tahun Anggaran 2011 Satuan Kerja KKP  menerima anggaran Rp. 4.057.732.000,- (Empat Miliar Lima Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah).

8. Penerimaan Negara Bukan  Pajak 


- DEC / SSCEC

- DC / SSCC

- Buku Kesehatan

- Free Partique

- PHC

- Yellow Fever

- ICV

- Pendaftaran

- Pemeriksaan dan Pengobatan

- Orang Sakit

- Ambulance

- Grading Rumah Makan

- Angkut Jenazah/Orang sakit



Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

KKP Kelas III Kupang Tahun 2011


No
Bulan
Target
Realisasi
Ket.
1
Januari
Rp.60.000.000
Rp.12.020.000
Target PNBP KKP Kupang Tahun 2011 = Rp. 60.000.000
Realisasi = Rp. 121.398.700
(202,33%)
2
Februari
Rp.4.802.500
3
Maret
Rp.12.619.500
4
April
Rp.8.340.000
5
Mei
Rp.9.177.900
6
Juni
Rp.8.557.800
7
Juli
Rp.4.253.100
8
Agustus
Rp.20.578.600
9
September
Rp.13.703.300
10
Oktober
Rp.13.347.300
11
November
Rp.11.377.500
12
Desember
Rp.2.621.200

Total
Rp.121.398.700



Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa PNBP KKP Kupang tahun 2011 terbesar pada bulan Agustus 2011. Total Penerimaan Rp. 121.398.700,- dibandingkan target tahun 2011 yaitu Rp. 60.000.000,- maka PNBP KKP Kupang telah melebihi target yang ditetapkan dengan realisasi sebesar 202,33 % %.
B. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Hasil Kegiatan
1. Pemeriksaan Kapal dan Penggunaan Dokumen Kesehatan
Tabel 1.1         




Dari tabel di atas kedatangan kapal dari setiap bulan mengalami peningkatan juga keberangkatan kapal terjadi peningkatan terus setiap bulannya. Kedatangan kapal yang tertinggi adalah pada bulan Oktober 2011 dan keberangkatan yang tertinggi yaitu pada bulan Juli 2011. Hal ini dapat menyebabkan perpindahan faktor risiko terjadinya penyakit lebih cepat sehingga perlu pengawasan terhadap alal angkut, orang dan barang. Sehingga kesiapsiagaan dari KKP perlu diperhatikan terutama SDM yang mendukung kegiatan tersebut baaik dari segi kuantitas maupun kualifikasinya sdan juga sumber dana dan fasilitas.

Tabel 1.2



Dari tabel 1.2. di atas keberangkatan  kapal ke luar negeri yang terbanyak adalah di Wilker Labuan Bajo hal ini juga dapat menyebabkan perpindahan faktor risiko terjadinya penyakit lebih cepat sehingga perlu pengawasan terhadap alal angkut, orang dan barang. Sehingga kesiapsiagaan dari KKP perlu diperhatikan terutama SDM yang mendukung kegiatan tersebut dan juga sumber dana dan fasilitas.

Tabel 1.3



Dari tabel 1.3 di atas menunjukkan bahwa penumpang kapal yang datang dari luar negeri tertinggi adalah di Wilker Labuan Bajo pada Bulan Oktober sedangkan pada Bulan Februari 2011 tertinggi adalah di Tenau dan Bulan Juli di Wilker Kalabahi. Dari data ini bisa berdampak risiko penyebaran penyakit lebih cepat.

Tabel 1.4



Arus penumpang kapal yang datang  dari dalam negeri yang terpantau oleh petugas KKP di Wilker-wilker yang terbanyak adalah di Wilker Bolok pada Bulan Mei 2011, di Tenau pada bulan September 2011 seperti di tabel 1.4 di atas.  Data di atas juga menunjukkan hampir di semua Wilker KKP Kelas III Kupang        terjadi perpindahan faktor risiko penyakit yang cepat melalui orang maupun barang yang di bawanya. Karena itu perlu kesiapsiagaan setiap petugas KKP di setiap pelabuhan.

Tabel 1.5



Berdasarkan tabel di atas penumpang kapal yang ke luar negeri tertinggi adalah di Wilker Labuan Bajo dan juga Tenau. Hal ini bisa berdampak pada penularan penyakit yang bisa di bawah oleh penumpang tersebut maupun melalui faktor risiko yaitu barang maupun alat angkut secara tidak langsung. Karena itu baik penumpang, barang bagasi maupun alat angkut yang akan berangkat keluar negeri perlu dipantau oleh petugas KKP agar dapat memutuskan mata rantai penyebaran penyakit tersebut agar tidak keluar.

Tabel 1.6


Arus penumpang kapal yang berangkat dalam negeri yang terpantau oleh petugas KKP di Wilker-wilker yang terbanyak adalah di Wilker Bolok pada Bulan Juli 2011 seperti di tabel 1.5 di atas.  Dengan melihat data di atas dimana penumpang yang keluar cukup tinggi setiap bulannya maka baik alat angkut, penumpang, barang bagasi penumpang perlu dipantau dan diperiksa dengan baik oleh petugas  KKP agar kemungkinan untuk faktor risiko penyakit yang ada bisa dicegah. 

Tabel 1.7


Dilihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa penumpang kapal yang datang dan berangkat dalam negeri tertinggi adalah pada bulan Juli ini bisa disebabkan karena masa liburan sekolah.



2. Kedatangan dan keberangkatan pesawat


Tabel 2.1


Dari tabel 2.1  di atas terlihat Kedatangan pesawat dari  luar negeri yang terbanyak adalah pada bulan Maret yaitu sebanyak 7 pesawat sedangkan pesawat  dalam negeri terbanyak adalah pada bulan Maret yaitu sebanyak 1093 pesawat. Kita tahu bahwa transmisi penyakit yang tidak mengenal batas administratif negara, sehingga dapat menyebar dengan cepat keberbagai negara karena itu dengan melihat data di atas kita bisa melakukan pemantauan yang ketat dan juga tindakan karantina yang sesuai dengan  protap kedatangan pesawat dari luar negeri. Sehingga perlu didukung oleh jumlah SDM baik dari kuantitas maupun kualifikasinya dan juga dana dan fasilitas yang mendukung di wilker bandara.



Dari tabel 2.2  di atas terlihat Keberangkatan  pesawat ke luar negeri yang terbanyak adalah pada bulan April dan September  yaitu sebanyak 5 pesawat  sedangkan pesawat  dalam negeri terbanyak adalah pada bulan Maret yaitu sebanyak 1063 pesawat yang terpantau oleh Petugas KKP. Hal ini juga perlu diperhatikan oleh petugas di Bandara agar tetap melakukaan pemanatauan yang ketat terhadap penumpang, barang bagasi maupun pesawat yang akaan berangkat tersebut.


Tabel 2.2

Dari tabel 2.3  di atas terlihat Kedatangan penumpang pesawat ke luar negeri yang terbanyak adalah pada bulan Maret sedangkan penumpang dalam negeri terbanyak adalah pada bulan Juli, hal ini berhubungan dengan masa liburan anak sekolah. Hal ini menunjukkan mobilitas penduduk yang semakin cepat akibat kemajuan alat akomodasi  transportasi yang melebihi masa inkubasi penyakit sehingga kemungkinan penularan penyakit juga cukup tinggi.




Dari tabel 2.4 di atas terlihat Keberangkatan penumpang pesawat ke luar negeri yang terbanyak adalah pada bulan September sedangkan penumpang dalam negeri terbanyak adalah pada bulan Juli, hal ini berhubungan dengan masa liburan anak sekolah. Seperti dijelaskan di atas bahwa mobilitas penduduk yang semakin cepat akibat kemajuan alat akomodasi  transportasi yang melebihi masa inkubasi penyakit sehingga kemungkinan penularan penyakit juga cukup tinggi. Karena itu penumpang yang akan berangkat ini juga perlu dipantau dengan baik oleh petugas KKP yang ada di bandara.



3. Pemakaian Dokumen Kesehatan


Dari tabel 3.1 dan table 3.2  menunjukkan bahwa pemberian buku kesehatan kapal dan SSCEC di Wilker KKP Kelas III Kupang terbanyak adalah di Wilker Tenau pada bulan Juli, hal ini disebabkan karena adanya SAIL Indonesia.


Tabel 2.3



4. Kunjungan Poliklinik KKP


 Tabel 4.1


Berdasarkan register kunjungan pasien ke Poliklinik KKP Kelas III Kupang tergambar bahwa penyakit menular yang lebih banyak diderita adaalah penyakit  ISPA di Wilker PLBD Mota’ain sebanyak 51 pasien. Penyakit Malaria yang tertinggi adalah di Wilker PLBD Metamauk dan penyakit Diare adalah di Wilker El-Tari. Sedangkan Penyakit Karantina, Potensial Wabah terjadi di Wilker Tenau dan El-Tari yang terlihat dalam tabel 1.4 di atas. Untuk penyakit tidak menular yang tertinggi adalah kategori lain-lain yaitu di Bandara El-Tari, Akibat kecelakaan kerja tertinggi di Tenau dan Hypertensi di Bandara El-Tari yang dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.


 Tabel 4.2




5. Pemberian Ijin Angkut

Tabel 5.1


Berdasarkan table 5.1  Pemberian Surat Ijin angkut orang sakit terbanyak adalah di  Wilker Bandara El-Tari karena dilihat dari segi waktu orang sakit lebih cepat tiba di tempat tujuan dan juga karena lebih banyak adalah pasien rujukan.


Tabel 5.1

Pemberian Surat Ijin angkut jenazah terbanyak adalah di  Wilker Bandara El-Tari karena dilihat dari segi waktu jenazah lebih cepat tiba di tempat tujuan.


6. Pelintas Batas

Tabel 6.1

Dengan melihat table 6.1 di atas terlihat bahwa WNI yang masuk ke Wilker PLBD tertinggi adalah pada PLBD Mota’ain yaitu pada bulan Januari  sebanyak 3630 orang. Hal ini karena akses ke luar Indonesia melalui Mota’ain yang paling lancar dalam hal transportasi dan juga hal ini dikarenakan pada bulan Januari dan Desember terjadi  arus mudik hari Natal dan Tahun Baru. Dari tabel 6.2 terlihat/tergambar bahwa Pelintas WNA yang masuk ke Wilayah Indonesia di Wilker PLBD Mota’ain yang terbanyak. Jumlah pelintas tertinggi adalah pada bulan Agustus 2011 sebanyak 2394 orang.
Kita tahu bahwa transmisi penyakit yang tidak mengenal batas administratif negara, sehingga dapat menyebar dengan cepat keberbagai negara karena itu dengan melihat data di table 6.1 dan tabel 6 maka  kita harus  melakukan pemantauan yang ketat dan juga tindakan karantina yang sesuai dengan  protap kedatangan/keberangkatan  Pelintas batas  dari luar negeri maupun dalam negeri. Sehingga perlu didukung oleh jumlah SDM baik dari kuantitas maupun kualifikasinya dan juga dana dan fasilitas yang mendukung di wilker PLBD.


Tabel 6.2



Tabel 6.3

Berdasarkan grafik 6.3 di atas WNA yang keluar terbanyak adalah di PLBD Mota’ain serta yang tertinggi adalah pada bulan Juli dan Agustus.


Tabel 6.4

Berdasarkan grafik 6.4  WNI  yang keluar terbanyak juga adalah di PLBD Mota’ain dan yang tertinggi adalah pada bulan Januari yaitu sebanyak 3734 Pelintas.









Tabel 6.5

Dari tabel  di atas kita dapat melihat ternyata jumlah pelintas yang masuk dan keluar hampir sama, terjadi lonjakan pelintas yaitu pada bulan Januari dan Desember dikarenakan pada bulan-bulan ini  merupakan bulan untuk perayaan Natal dan Tahun Baru. Pada bulan  Juli dan Agustus berhubungan dengan masa liburan sekolah dan Perayaan Hari Kemerdekaan RI. Hal ini menunjukkan bahwa risiko timbulnya penyakit dan penyebaran penyakit bisa terjadi baik melalui faktor risiko orang, barang maupun alat angkut karena itu perlu pemantauan yang ketat di pintu masuk PLBD.


7. Kegiatan SE Malaria

Di tahun 2011 kegiatan SE Malaria yang dilakukan adalah Survei Perilaku masyarakat yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan malaria. Survey ini dilakukan di 16 Wilayah Kerja KKP Kelas III Kupang pada bulan 2011 dengan masing-masing wilker sebanyak 30 responden. (Hasil terlampir).
Dari tabulasi hasil survey menunjukkan bahwa hampir di semua wilker pengetahuan responde tentang malaria masih rendah, karena itu perlu dilakukan  tindakan penyuluhan kepada masyarakat di wilker tersebut.

8. Kegiatan Surveilans Epidemiologi IMS
Kegiatan Surveilans Epidemiologi IMS di tahun 2011 adalah Survei Perilaku masyarakat yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan IMS. Survey ini dilakukan di 16 Wilayah Kerja KKP Kelas III Kupang pada bulan 2011 dengan masing-masing wilker sebanyak 30 responden. (Hasil terlampir).
Dari tabulasi hasil survey menunjukkan bahwa hampir di semua wilker pengetahuan responde tentang IMS  masih rendah, karena itu perlu dilakukan  tindakan penyuluhan kepada masyarakat di wilker tersebut.

9. Kegiatan Sosialisasi Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi
Sesuai IHR 2005 dan Tupoksi KKP yang utama mencegah keluar dan masuk ( penyebaran ) penyakit lintas negara yang punya potensi menimbulkan  PHEIC melalui Pelabuhan ,Bandara dan PLBD maka KKP Kelas III Kupang dalam mempersiapkan semua staf baik yang di kantor Induk maupun yang berada di wilayah kerja perlu menambah pengetahuan dan wawasan dalm hal tersebut.  Karena itu di adakan Kegiatan Sosialisasi Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang tanggal 21-23 September 2011 yang bertempat di Hotel Maya Jl. Sumatera N0.31 Kupang-NTT  dan diikuti oleh 29 peserta.




B. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Hasil Kegiatan



Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan dan KLW melaksanakan upaya kesehatan untuk mendukung Visi KKP dan Organisasi. Adapaun kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut :

A. Pengendalian Resiko Lingkungan

1. Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Sanitasi Makanan Minuman dan Bahan Pangan

Pengawasan sanitasi makanan minuman dan bahan pangan, meliputi : pengambilan sampel, pengiriman sampel ke laboratorium serta analisa hasil

Hasil pemeriksaan MPN Coli pada makanan  untuk mengetahui kualitas makanan di Rumah Makan/Warung yang berada di wilayah pelabuhan dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Kualitas Makanan

Hasil pemeriksaan terhadap 68 sampel yang di ambil dari TPM Wilker di KKP Kupang sesuai dengan tabel berikut :

Tabel III.1 Hasil Pemeriksaan Sampel Makanan di Wilayah Kerja KKP Kupang Tahun 2011


No.
Target
Jumlah
Kualitas
% Memenuhi Syarat
MS
TMS
1
256
300
120
180
40
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah pengambilan sampel adalah 300 buah. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan 40% sampel memenuhi syarat kesehatan.
2.  Pengawasan Sanitasi (Bangunan, TTU/TPM )
Jumlah pemeriksaan higiene sanitasi bangunan pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel   III.3     Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Higiene Sanitasi Bangunan Di KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
No
Bulan
Jumlah Bangunan
Hasil Pemeriksaan
% Memenuhi Syarat
Baik
Tidak Baik
1
Januari
52
42
10
80.77
2
Pebruari
36
27
9
75.00
3
Maret
37
29
8
78.38
4
April
33
28
5
84.85
5
Mei
122
111
11
90.98
6
Juni
51
41
10
80.39
7
Juli
115
102
13
88.70
8
Agustus
28
23
5
82.14
9
September
30
25
5
83.33
10
Oktober
97
96
1
98.97
11
Nopember
55
53
2
96.36
12
Desember
24
22
2
91.67
      Jumlah                 680
599
81
88.09
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa selama Tahun 2011 jumlah bangunan yang diperiksa sebanyak 680 buah dengan hasil 559 bangunan (88,09%) berkategori baik dan 81 bangunan (11,91) berkategori tidak baik. 


Selanjutnya untuk mengetahui hasil pemeriksaan HS Bangunan berdasarkan wilayah kerja dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel   III.4 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Higiene Sanitasi Bangunan Berdasarkan Wilayah Kerja di KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
No.
Wilker
Jumlah Bangunan
Hasil Pemeriksaan
% Memenuhi Syarat
Baik
Tidak Baik
1
Bolok
14
13
1
92.86
2
El Tari
58
51
7
87.93
3
Atapupu
32
29
3
90.63
4
Labuan Bajo
26
26
0
100.00
5
Kalabahi
49
36
13
73.47
6
Maumere
45
45
0
100.00
7
Ende
12
12
0
100.00
8
Tenau
27
27
0
100.00
9
Waingapu
75
35
40
46.67
10
Reo
210
204
6
97.14
11
Motaain
44
44
0
100.00
12
Lembata
25
25
0
100.00
13
Metamauk
22
11
11
50.00
14
Napan
39
39
0
100.00
15
Rote
2
2
0
100.00
JUMLAH
680
599
81
88.09
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa selama Tahun 2011 Hasil IS bangunan diperiksa yang terendah memenuhi syarat kesehatan adalah Wilker Waingapu.


b)  Pengawasan Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Hasil kegiatan pengawasan higiene sanitasi TPM  dan pemeriksaan organoleptik di KKP Kelas III Kupang pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel III.5 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan Di KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
No
Bulan
TPM Diperiksa
% TPM Sehat
Jumlah
Sehat
Tidak sehat
1.
Januari
36
25
11
69.44
2.
Pebruari
30
18
12
60.00
3.
Maret
39
29
10
74.36
4.
April
40
33
7
82.50
5.
Mei
50
37
13
74.00
6.
Juni
51
39
12
76.47
7.
Juli
43
34
9
79.07
8.
Agustus
43
34
9
79.07
9.
September
45
32
13
71.11
10.
Oktober
40
32
8
80.00
11.
Nopember
42
34
8
80.95
12.
Desember
37
34
3
91.89

Jumlah
496
381
115
76.81
Berdasarkan tabel  diatas diketahui bahwa selama Tahun 2011 TPM yang diperiksa sebanyak 496 TPM dengan hasil 381 TPM (76,81%) berkategori sehat dan 115 TPM (23,19%) berkategori tidak sehat. Sedangkan sampel makanan/minuman yang diperiksa secara visual (organoleptik) sebanyak 883  sampel dengan hasil 769  sampel (87,09%) berkategori baik dan sebanyak 114 sampel (12,91%) berkategori tidak baik.



5. 
Pengamatan Sarana Air Bersih (SAB) dan Kualitas Air
Pengamatan SAB  adalah pelaksanaan pemeriksaan  sanitasi Sarana Air Bersih dan pengamatan kualitas air di pelabuhan laut, udara, dan perbatasan.
Hasil pemeriksaan sanitasi SAB dan hasil pengamatan kualitas  air bersih di KKP Kupang  Tahun 2011 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel III. 6      Hasil kegiatan Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih di KKP Tahun 2011 
No
Bulan
Tingkat Resiko Pencemaran SAB
Jumlah
% Resiko Pencemaran
R
T
1.
Januari
40
9
49
18.37
2.
Pebruari
48
12
60
20.00
3.
Maret
43
9
52
17.31
4.
April
51
12
63
19.05
5.
Mei
44
16
60
26.67
6.
Juni
53
19
72
26.39
7.
Juli
33
9
42
21.43
8.
Agustus
43
18
61
29.51
9.
September
45
15
60
25.00
10.
Oktober
31
9
40
22.50
11.
Nopember
41
8
49
16.33
12.
Desember
24
8
32
25.00

Jumlah
496
144
640
22.50
Keterangan : R : Rendah, T : Tinggi
Berdasarkan tabel di atas  diketahui bahwa jumlah SAB yang diperiksa adalah 496 dimana  jumlah SAB dengan resiko pencemaran rendah adalah 77,50% sedangkan resiko pencemaran tinggi sebesar 22,50 %


Selanjutnya hasil pengamatan kualitas bakteriologi air bersih yaitu pemeriksaan E. Coli dan MPN Coli dapat dijelaskan pada diagram  di bawah ini :
Tabel III.7 Hasil kegiatan Pengamatan Kualitas Bakteriologi  Air Bersih di KKP Tahun 2011
No
Target
Realisasi
Memenuhi syarat
Tidak Memenuhi Syarat
n
%
n
%
n
%
1
156
126
80,77
61
48,08
61
51,92
Target sampel yang diperiksa tahun 2011 adalah 156 sampel. Jumlah sampel yang diperiksa berjumlah 126 sampel. Melalui pemeriksaan bakteriologis ternyata Memenuhi syarat 48,08 %  sedang 51,92% tidak memenuhi syarat kesehatan.

5. Pemeriksaan Sanitasi Alat Angkut (Kapal/pesawat)
a. Pemeriksaan hygiene sanitasi Kapal
Pemeriksaan  hygiene dan sanitasi  Kapal Laut, pesawat dimaksudkan untuk mencegah penularan penyakit dari Kapal terhadap penumpang dan ABK selama berlayar/penerbangan. Kapal tersebut  adalah Kapal Feri, Kapal PELNI, Kapal Kargo, Tag Boot, Perahu, dll. Adapun hasil Pemeriksaan sanitasi kapal dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel  III.8 Hasil Pemeriksaan Sanitasi Kapal Laut di KKP Kupang Tahun 2011
No
Bulan
Hasil Pemeriksaan
Jumlah
%
Baik
Tidak baik
1.
Januari
329
5
334
98.50
2.
Pebruari
339
11
350
96.86
3.
Maret
375
10
385
97.40
4.
April
416
8
424
98.11
5.
Mei
396
10
406
97.54
6.
Juni
400
11
411
97.32
7.
Juli
512
44
556
92
8.
Agustus
532
47
579
91.88
9.
September
497
40
537
92.55
10.
Oktober
302
0
302
100.00
11.
Nopember
467
0
467
100.00
12.
Desember
377
20
397
94.96

Jumlah
4942
206
5148
96.00
Tabel di atas menunjukkan hasil pemeriksaan sanitasi kapal. Diketahui bahwa jumlah yang diperiksa adalah 5.148 kapal. Dari jumlah kapal tersebut  sebesar  96 % yang diperiksa memenuhi syarat kesehatan (kategori baik) sdangkan selebihnya 4 % tidak memenuhi syarat kesehatan.


Selanjutanya untuk mengetahui  kondisi sanitasi kapal per wilayah kerja dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel  C.9  Hasil Pemeriksaan Sanitasi Kapal Laut Berdasarkan Wilker di KKP Kupang Tahun 2011
No
Bulan
Hasil Pemeriksaan
Jumlah
%
Baik
Tidak baik
1
Bolok
712
0
712
100.00
2
El Tari
0
0
0
0.00
3
Atapupu
159
7
166
95.78
4
Labuan Bajo
1780
0
1780
100.00
5
Kalabahi
133
0
133
100.00
6
Maumere
265
0
265
100.00
7
Ende
194
0
194
100.00
8
Tenau
1302
0
1302
100.00
9
Waingapu
223
160
383
58.22
10
Reo
48
20
68
70.59
11
Motaain
0
0
0
0.00
12
Lembata
119
16
135
88.15
13
Metamauk
0
0
0
0.00
14
Napan
0
0
0
0.00
15
Rote
7
3
10
70.00
 JUMLAH
4942
206
5148
96
Tabel di atas menunjukkan hasil pemeriksaan sanitasi kapal.  Angka 0 menunjukkan bahwa wilker tersebut tidak melaksanakan pemeriksaan sanitasi kapal karena berada di wilker pelabuhan udara dan pos lintas batas. Diketahui bahwa hasil pemeriksaan sanitasi yang terendah adalah di wilker waingapu sebesar 58,22%. Dari jumlah kapal yang diinsfeksi sebesar  96 % yang diperiksa memenuhi syarat kesehatan (kategori baik) sdangkan selebihnya 4 % tidak memenuhi syarat kesehatan.



b. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Sanitasi Kapal
Untuk mengetahui persentasi kapal yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat dapat di gambarkan pada grafik di bawah ini :
Tabel C.10  Perbandingan Hasil Pemeriksaan Sanitasi Kapal di Wilayah Kerja KKP Kupang Tahun 2010
No
Hasil Pemeriksaan Sanitasi
Ket.
% Memenuhi Syarat
% Tidak Memenuhi Syarat
1
96 %
4 %

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar (96%) sanitasi kapal memenuhi syarat kesehatan dan selebihnya (4%) tidak memenuhi syarat kesehatan.

c. Hasil pemeriksaan sanitasi pesawat
Pemeriksaan pesawat dimaksudkan untuk mengetahui faktor resiko penularan penyakit melalui  pesawat. Adapun hasil pemeriksaan sanitasi pesawat dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel  C.11 Hasil pemeriksaan sanitasi pesawat di Wilayah Kerja KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
No
Bulan
Hasil Pemeriksaan
Jumlah
%
Baik
Tidak Baik
1.
Januari
20
0
20
100
2.
Pebruari
12
0
12
100
3.
Maret
12
0
12
100
4.
April
12
0
12
100
5.
Mei
15
1
16
93.75
6.
Juni
15
0
15
100
7.
Juli
23
0
23
100
8.
Agustus
8
0
8
100
9.
September
10
0
10
100
10
Oktober
4
0
4
100
11
Nopember
0
0
0
0
12
Desember
12
0
12
100

Jumlah
143
1
144
99.31
Dari tabel C.10 dapat diketahui bahwa hasil pemeriksaan sanitasi terhadap 143 pesawat diperoleh sebagian besar (99,31%)  memenuhi syarat kesehatan.


6.  Pemantauan Kepadatan Tikus
Kegiatan pemantauan kepadatan tikus yang dilakukan pada Tahun 2010 adalah dengan metode pemasangan perangkap kemudian dilakukan penyisiran pinjal dan menghitung indeks pinjal. Rincian kegiatan dapat dijelaskan pada  tabel dibawah ini :
Tabel C.10       Rekapitulasi Hasil Pemantauan Kepadatan Tikus Di KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
No
Bulan
Perangkap Yang Dipasang
Tikus Tertangkap
AKT (%)
Index Pinjal
1
Januari
169
10
5.92
0
2
Pebruari
171
11
6.43
2
3
Maret
192
19
9.90
6.4
4
April
169
20
11.83
1.30
5
Mei
168
17
10.12
1.00
6
Juni
167
4
2.40
0.00
7
Juli
164
7
4.27
0.00
8
Agustus
180
9
5.00
2.00
9
September
180
11
6.11
2.00
10
Oktober
161
7
4.35
0.00
11
Nopember
171
3
1.75
1.00
12
Desember
140
2
1.43
0.00

Jumlah
2032
120
5.91
1.31
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah perangkap tikus yang dipasang sebanyak 2.032 buah, tikus tertangkap sebanyak 120 ekor. Dari hasil tersebut diperoleh Angka kepadatan tikus  sebesar 5,91 % tergolong rendah sedangkan Indeks Pinjal adalah 1.31


7. Pemantauan Kepadatan dan Pemeberantasan Nyamuk  DBD
Hasil kegiatan pemantauan kepadatan nyamuk penyebab penyakit DBD di KKP Kelas III Kupang Tahun 2010 adalah seperti tabel dibawah ini :
Tabel C.11 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Kepadatan Nyamuk DBD di KKP kelas III Kupang Tahun 2011
Bulan
Bangunan
Container
PERIMETER
BUFFER
Diperiksa
Diperiksa
HI
CI
HI
CI 
Januari
479
963
6.6
1.6
9.7
7.6
Pebruari
483
906
4.6
3
6.8
7.3
Maret
506
1012
6.2
3.8
6.7
3.8
April
635
1067
3.6
2.3
6.8
3.4
Mei
622
785
5.9
3.5
5.3
1
Juni
526
743
2.6
1.5
5.7
2.4
Juli
528
761
0.1
0.1
6.4
5.8
Agustus
422
949
0.9
0.5
5.6
5.4
September
407
814
2.3
0.3
6
5.8
Oktober
483
1181
2.6
3.6
2.9
1.3
Nopember
475
976
1.6
2
0.2
0.4
Desember
408
916
7.7
4.4
3
2
Jumlah
5.974
11.073
3.73
2.22
5.43
3.85
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa pada Tahun 2011 bangunan yang diperiksa sebanyak 5.974 bangunan, container yang diperiksa sebanyak 11.073 buah. Dari Hasil tersebut diperoleh HI Perimeter 3.73 dan HI Buffer 5.43 sedangkan CI  Perimter 2.22 dan CI Buffer 3.85. Pelaksanaan pemberantasan nyamuk dewasa pada Tahun 2011 dilakukan sebanyak 1 kali. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada  Bulan April 2011. 
Hasil pelaksanaan kegiatan pemberantasan nyamuk dewasa tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel C.12 Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pemberantasan Nyamuk DBD Di KKP Kelas III Kupang Tahun 2011

Wilayah Kerja
Wilayah kerja
Luas wilayah
Yang disemprot (Ha)
Bolok
35
2
Motaain
30
1
Ende
32
1
Tenau
45
2.5
Ba`a
20
1
Waingapu
40
1.5
Reo
30
1
Tambolaka
25
1
Labuan Bajo
40
1.5
Kalabahi
30
1
Maumere
45
1.5
Lewoleba
25
1
Atapupu
35
1
Eltari
50
2
Metamauk
25
1
Napan
33
1
Jumlah
540
21

Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa area yang disemprot pada Tahun 2011 adalah seluas 540 ha. Kegiatan foging tersebut  menghabiskan 21 liter insektisida  (Icon)

8. Pengendalian Lalat
Hasil kegiatan pengamatan lalat di KKP Kelas III Kupang seperti pada tabel   dibawah ini :
Tabel  C.13      Hasil Kegiatan Pengendalian Lalat   KKP Kelas III Kupang Tahun 2011
Bulan
Tingkat

Kepadatan Lalat
Kriteria
Januari
5
Sedang 
Pebruari
7,67
 Padat
Maret
8
 Padat
April
3
 Sedang
Mei
3,3
 Sedang
Juni
2,9
 Rendah
Juli
4,2
 Sedang
Agustus
2.4
 Rendah
September
1.9
 Rendah
Oktober
3.4
Sedang 
Nopember
1.8
 Rendah
Desember
1.9
 Rendah
Jumlah
2.28
 RENDAH
Berdasarkan tabel diatas, kegiatan pengendalian lalat hanya melakukan survei/pengamatan saja. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tingkat kepadatan lalat adalah 2,28 termasuk kategori Rendah. Belum dilakukan upaya penyemprotan terhadap area yang tingkat kepadatan lalatnya tinggi, karena belum tersedia  bahan penyemprotan lalat. 

9. Pengamatan Kacoa
Kegiatan Pengamatan Kecoa di KKP Kelas III Kupang pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel C.14 Hasil Kegiatan Pengamatan Kecoa  KKP Kelas III Kupang Tahun  2011

Bulan
Jumlah
Ket
(ekor)
Januari
56

Pebruari
50

Maret
30

April
29

Mei
23

Juni
24

Juli
15

Agustus
25

September
19

Oktober
18

Nopember
29

Desember
21

Jumlah
339

Berdasarkan tabel diatas kegiatan pengamatan kecoa  pada Tahun 2011 meliputi survei kecoa sebanyak  339 ekor. Kegiatan pengamatan yang dilakukan hanya memperkirakan resiko dari investasi kecoa dalam penularan penyakit. Kegiatan ini seharusnya dapat ditindaklanjuti dengan pengendalian populasi kecoa terutama yang memiliki faktor resiko terbesar terhadap penularan penyakit.

10. Pemantauan Kualitas Udara dan Kebisingan
Pollutan bahan kimia merupakan bahan pencemar yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Bahan kimia ini masuk melalui sistem pernafasan ke dalam tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan. Demikian dengan kebisingan merusak pendengaran dan menurunkan kualitas kerja. Kebisingan yang telah melebihi ambang batas yang ditetapkan dapat menimbulkan ketulian yang permanen. Pengukuran kualitas udara dan kebisingan sangat penting dilakukan untuk mengetahui faktor resiko yang diakibatkan oleh kualitas udara yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Adapun hasil pengkuran kualitas udara dan kebisingan  di Bandara El Tari dapat di uraikan pada sebagai berikut.
a. Pengukuran Kebisingan
Hasil pengukuran tingkat kebisingan di 6 titik di Wilayah Bandara El Tari dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel  C.16  Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan di Bandar Udara El Tari – Kupang  Tahun 2011.
No
Area Sampling
parameter
Baku Tingkat Kebisingan Kepmen KLH Kep-48/MNLH/11/1996
LeQ
(dB A)
L Max
(dB A)
L Min
(dB A)
1.
Apron
90,48
120
74,5
60 - 70 dB(A)
(Diperuntukkan
 untuk Kawasan Bandara)
2.
Ruang Perkantoran
89,23
107,1
70
3.
Parkiran
89,2
105,5
73.9
4
Ruang VIP
89,2
107,1
70
5.
RM Pantai Laut
88,5
107,1
69,7
6.
Ruang Keberangkatan
83,9
80,8
62,9
7
Ruang Kedatangan
75,24
67,74
62,9
Rerata
86,53
-
-
Dari hasil pengukuran tersebut diatas diketahui bahwa rata-rata tingkat kebisingan tertinggi pada area Apron yaitu 90,48 dan Terendah pada area Kedatangan internasioanal. Lmax tertinggi ditemukan pada area Apron sedangkan terendah pada area kedatangan internasional. Lmin tertinggi juga ditemukan pada area Apron dan terendah pada area kedatangan internasional dan kedatangan domestik. Hasil Pengukuran menunjukkan bahwa Tingkat kebisingan pada Kawasan bandara El Tari (86,53 dBA) telah melebihi NAB bila dibandingkan dengan KepmenLH No. 48 Tahun 1996



b. Pengukuran Kualitas Udara
Hasil Pengukuran kualitas udara menggunakan alat Air Quality Monitor dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel C.17 Hasil Pengukuran Kualitas Udara di Bandar Udara El Tari Kupang  Tahun 2011




Dari hasil pengukuran tersebut diatas diketahui bahwa semua  parameter kualitas udara yang diukur masih memenuhi persyaratan yang ditentukan yaitu PP No.41/1989 tentang pengendalian pencemaran udara.
Sedangkan Hasil Pengukuran pada kendaraan roda 2 dan 4 berbahan bakar bensin dan Solar dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel   C.18     Hasil Pengukuran  Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor di Bandar Udara El Tari Kupang Tahun 2011
No
Kendaraan
Jenis Pengukuran
Hasil
Standar
Permen Negara LH No.05 Tahun 2006
Ket.
1
Kendaraan R-2
HC
2182 ppm
1200 ppm
TMS


CO
2.3 ppm
5,50 ppm
MS


NO
4 ppm
0,03 ppm
TMS


CO2
1.33%
19 %
MS
2
Kendaraan R-4 Bensin
HC
733 ppm
1200 ppm
MS


CO
0,21 %
4,50 ppm
MS


NO
39 ppm
0,03 ppm
TMS


CO2
10,91
19 %
MS






3
Kendaraan R-4 Solar
Opassitas
23,7 % HSU
70 % HSU
MS
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar parameter pada Pengukuran emisi gas buang kendaraan Roda 2 dan Kendaraan Roda 4 berbahan bakan bensin dan solar tidak memenuhi syarat yaitu : Hidro Carbon, Nitrogen Oksida, Karbon Dioksida, Karbon Monooksida. Hal ini dapat disebabkan karena pembakaran yang tidak sempurna dalam mesin kendaraan bermotor sehingga emisi gas buang masih mengeluarkan gas karbon, nitrogen ke udara.


11. Pengukuran Kualitas Air Limbah
Kegiatan dan pengambilan dan pemeriksaan sampel air limbah dilakukan di 4  titik di Bandara El Tari. Adapun hasil pemeriksaannya sesuai dengan tabel berikut :
 Tabel C.19       Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Limbah di Bandara El Tari Kupang   Tahun 2011




Dari tabel tersebut diatas diketahui bahwa kadar BOD pada semua sampel tidak memenuhi syarat dan COD pada Rumah Makan Pantai Laut tidak memenuhi syarat ambang batas sesuai Kepmen LH No.48MENLH/II/1996.

12. Sosialiasi Pengawasan Food Handler
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada para penjamah makanan di Wilayah Pelabuhan agar dapat melakukan pegelolaan makan secara higienis. Memperhatikan prinsip sanitasi dalam setiap pengelolaan makanan sangat membantu menurunkan faktor resiko pencemaran / penularan penyakit melalui makanan.
Dalam kegiatan ini dilakukan sosialisasi kepada 10 orang penjamah makanan. Diharapkan mereka dapat mengolah makanan yang sehat sehingga tidak menimbulkan keracunan makananan maupun penyakit lainnya karena makanan.

  
B. Upaya Kesehatan dan Kesehatan Lintas Wilayah
1. Pengamatan PP-PL dalam situasi matra.
-  Pengawasan Kedatangan Kapal dalam Kegiatan Sail Indonesia
-  Kegiatan Kerohanian Semana Santa
-  Kesiapsiagaan/penanggulangan arus mudik idulfitri 2011
-  Pengamatan situasi matra arus mudik natal dan tahun baru 2011


a.  Sail Indonesia 2011
KKP melaksaakan pengamatan terhadap kedatangan kapal layar dan peserta Lomba Layar Internasional yang datang dari berbagai negara. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sudah dilaksanakan selama empat tahun terkhir dan merupakan kegiatan wisata bahari yang bertujuan memperkenalkan budaya dan obyek wisata yang ada di Nusa Tenggara Timur. Adapun rute yang dilewati adalah Kupang, Kalabahi,  Pulau Komodo (Labuan Bajo) dan Pulau. Selain kegiatan kekarantinaan juga dilakukan kegiatan pengamatan terhadap peserta Sail selama mereka berada di wilayah NTT khususnya di sekitar pelabuhan yang disinggahi.
b.  Pengamatan pada situasi matra paskah, Lebaran dan Natal dan Tahun Baru di Kota Kupang.
Pengamatan yang dilakukan adalah pada saat pawai bersama paskah yang diikuti oleh seluruh umat nasrani Kota Kupang dan sekitarnya selama 1 hari. Jumlah  umat yang hadir kurang lebih 3 ribu orang baik anak-anak maupun orang dewasa. Kegiatan ini sudah rutin dilakukan setiap tahun sehingga perlu pengawasan tetap dari petugas KKP Kelas III Kupang.
c. Kesiapsiagaan/penanggulangan arus mudik idulfitri
Pengamatan penumpang dan ABK  dilakukan  sejak H-7 hingga H+7. selain kegiatan pengamatan juga dilakukan kegiatan P3K/Pelayanan Kesehatan bagi calon penumpang yang akan berangkat maupun yang kembali.
d. Pengamatan situasi matra keberangkatan dan kepulangan jemaah haji 2011
Pengawasan keberangkatan dan kedatangan  jemaah haji yang berangkat melalui Bandara Eltari Kupang dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah haji maupun kemungkinan tertularnya penyakit dari tanah arab pada saat ibadah haji. Kegiatan dipusatkan di asrama Haji Kupang. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan (suhu tubuh, tensi dan keluhan terakhir para jemaah haji diberikan dokumen kesehatan berupa buku kesehatan haji yang dilegalisasi oleh dokter pelabuhan.
e. Pengamatan situasi matra arus mudik natal dan tahun baru 2011
Kegiatan ini  dilakukan di seluruh Wilker KKP Kelas III Kupang  sejak H-5  hingga H+5. KKP Kupang membentuk Pos Kesehatan Natal dan Tahun Baru untuk mengamati para penumpang/ABK baik yang datang maupun yang keluar melalui pelabuhan di NTT.

4 komentar:

  1. Nama : dr. Ngadimanto
    No HP : 085727552350

    PNS Kemenkes RI gol IV/b
    RS Paru dr.Ario wirawan Salatiga - Jawa Tengah
    Mau mengajukan mutasi ke Instansi Bapak. apakah bisa ? Trims

    BalasHapus
  2. andri y maro
    no.hp.082187975538
    perawat
    pendidikan s1 kep.
    mau ajukan permmohonan di kantor bapak..apa masi bisa pa.trimakasih.

    BalasHapus
  3. Nama : maria mathilda b mau
    No hp : 082191366230
    Pns di puskesmas weliman kab.malaka d3 farmasi
    Mau mengajukan mutasi ke kkp motamasin kab.malaka,,
    Carax bagaimana bapa,,

    BalasHapus